Lepas Tukik Bersama Yayasan DTLS Indonesia

Photo Author
- Senin, 4 Agustus 2025 | 15:10 WIB
Edukasi tentang penyu oleh KP4 Pantai Baru kepada anak-anak Yayasan DTLS Indonesia. (Atiek Widyastuti H)
Edukasi tentang penyu oleh KP4 Pantai Baru kepada anak-anak Yayasan DTLS Indonesia. (Atiek Widyastuti H)

Krjogja.com - YOGYA - Yayasan Dunia Tak Lagi Sunyi (DTLS) Indonesia bersama Kelompok Pemuda Peduli Penyu Pandansimo (KP4) melepas tukik atau bayi penyu di Pantai Baru Bantul, Minggu (03/08/2025).

Sebelum melepas tukik ke pantai lepas, terlebih dahulu dilakukan edukasi tentang penyu.

Baca Juga: Kim Kurniawan Ungkap Rasa Kembali ke Lapangan Hijau Bela PSS, Lawan Trauma Kembali ke Performa Terbaik

"Kami ingin mengajak anak-anak untuk ikut belajar melestarikan alam. Meski mereka tuli, mereka juga harus belajar tentang hewan yang harus dilindungi," Kata Ketua Yayasan DTLS Indonesia Nana Nawangsari.

Anak-anak tampak antusias, terutama saat tukik mereka mulai berjalan ke arah laut. Apalagi ketika tukiknya sudah terkena air laut, raut bahagia terlihat jelas dari muka mereka.

Sambil terus meneriaki nama-nama tukik yang memang telah mereka berikan sebelum dilepas ke pantai.

Baca Juga: Total Hadiah Rp3 Miliar, BPD DIY Tuan Rumah Undian Nasional Simpeda ke-36

Kegiatan ini menurut Nana juga digelar untuk menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-80.

"Kami ingin mengadakan acara yang berbeda. Sebelumnya kita pernah kesini untuk edukasi tentang tsunami," ungkapnya.

Sebelum dilepas, terlebih dahulu mereka mendapatkan edukasi tentang penyu oleh KP4 Pantai Baru. Diungkapkan jika penyu adalah binatang dilindungi, sehingga harus dilestarikan.

"Saat ini jumlah penyu tinggal sedikit. Kami terus berupaya agar membuat populasi penyu dapat terus bertambah," jelas pengurus KP4 Pandansimo, Iwan.

Masih ada pihak tidak bertanggung jawab yang sengaja mencari telur penyu untuk diperjualbelikan. Padahal telurnya tidak boleh dimakan. (Awh)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

X