Krjogja.com - YOGYA - Ribuan motor antik dari berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara memadati lapangan parkir Stadion Mandala Krida Yogyakarta, dalam gelaran Djogjantique Day #9 pada 15-16 Agustus 2025. Acara tahunan yang digagas Motor Antique Club (MAC) Yogyakarta ini mengusung tema 'Gebyar Geblar', sekaligus merayakan HUT ke-80 Kemerdekaan RI dan ulang tahun komunitas.
Ketua Internal MAC Yogyakarta, Ardhi Sinchan, mengatakan tema tersebut dipilih untuk menegaskan semangat nasionalisme dan patriotisme yang menjadi ruh acara. "Tahun ini yang kita angkat adalah semangat kemerdekaan sekaligus perjalanan MAC Jogja. Motor antik bukan sekadar hobi, tetapi juga sarana untuk menanamkan jiwa kebangsaan," ujarnya. Pembukaan Djogjantique Day #9 ditandai pemotongan tumpeng oleh Ketua Umum MAC Yogyakarta, Admadji Apriliyanto, Jumat (15/8/2025).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Djogjantique kali ini lebih menekankan konsep pertunjukan atau show ketimbang kontes. Motor-motor klasik dari era 1930-an hingga 1960-an dipamerkan secara langsung kepada pengunjung. "Kita ingin masyarakat melihat dari dekat, ini lho motor-motor tua yang datang dari Riau, Kalimantan, Lombok, Bali, bahkan luar negeri seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Australia," tambah Ardhi.
Menurut Ardhi, hingga sehari sebelum puncak acara, tercatat sekitar 1.600 motor antik terdaftar. Meski tidak semuanya berhasil tiba di lokasi karena kendala teknis di perjalanan, antusiasme tetap tinggi. Beberapa motor legendaris seperti Norton 1938, Ariel T 1941, hingga Indian Scout menjadi daya tarik utama bagi pecinta otomotif.
Djogjantique juga dirancang sebagai ajang rekreasi gratis bagi masyarakat umum. Ardhi menuturkan, sejak pertama kali digelar pada 2014, jumlah pengunjung terus meningkat, dari sekitar 4.000 orang kini mencapai puluhan ribu. "Acara ini gratis seratus persen, bukan hanya untuk komunitas motor, tetapi terbuka bagi semua kalangan. Konsepnya festival parkir, motor-motor dipajang agar bisa dinikmati secara dekat oleh masyarakat," jelasnya.
Selain hiburan, kegiatan ini juga membawa dampak positif bagi perekonomian lokal. Panitia bekerja sama dengan lebih dari 20 hotel di Yogyakarta untuk menampung peserta, serta mendorong perputaran ekonomi di sektor kuliner dan UMKM. "Kita memang buat di akhir pekan supaya peserta dapat sekaligus berwisata dan belanja di Jogja," kata Ardhi.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi tinggi kepada komunitas motor antik. Ia menilai Djogjantique menjadi agenda kreatif yang selaras dengan citra Yogyakarta sebagai kota budaya dan pariwisata. "Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi pecinta motor antik, tetapi juga memperkuat potensi ekonomi kreatif dan UMKM," ujarnya.
Pemerintah Kota berharap kegiatan ini dapat terus menjadi agenda tahunan dan semakin berkembang di masa mendatang. "Kami mendukung penuh Djogjantique sebagai salah satu khasanah baru bagi Yogyakarta. Semoga terus melahirkan ide-ide kreatif dan menjadi ruang positif bagi komunitas sekaligus masyarakat luas," pungkas Wawan. (Dev)