Inkubasi Bisnis Kawula Muda, Ada Cerita Bakmi Maju Tak Gentar yang Gandeng Komunitas Musik di Jogja

Photo Author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 12:05 WIB



Krjogja.com - YOGYA - Di balik aroma harum bakmi dan kopi tubruk yang menggoda, tersembunyi cerita inspiratif seorang anak muda asal Yogyakarta, Sella Ayu. Pemilik usaha Bakmi Maju Tak Gentar ini berhasil mengembangkan bisnis keluarganya menjadi lebih profesional dan berdaya saing berkat program Inkubasi Bisnis Kawula Muda yang kini memasuki level 2.

Berawal dari resep warisan ibu yang menggabungkan cita rasa Jawa dengan sentuhan peranakan Tionghoa, Bakmi Maju Tak Gentar kini tidak hanya menjadi tempat kuliner favorit di Wirobrajan, Yogyakarta, tetapi juga ruang berkumpulnya komunitas musik dan kopi artisan lokal. Setiap Kamis malam, tempat ini menjadi sangat ramai oleh pengunjung yang menikmati “Sinau Jazz,” acara musik rutin yang berlangsung dari pukul 20.00 hingga 22.00 WIB.

Selain itu, terdapat juga rutinan Sinau Pop setiap hari Selasa dan Sinau Ngeroncong yang diadakan sebulan sekali pada Jumat malam. Komunitas-komunitas musik diwadahi dan bisa tampil berlatih di sebuah gerai bakmi di salah satu sudut Kota Yogyakarta.

"Saya dan keluarga mulai mengelola usaha ini dengan cara tradisional. Awalnya, kami hanya mengandalkan resep dan pelayanan biasa, tanpa ada pengetahuan bisnis yang memadai. Namun, sejak mengikuti program Inkubasi Bisnis Kawula Muda, usaha kami jadi lebih terarah dan profesional," ungkap Sella ketika berbincang dengan media.

Usaha yang mulai dikelola bersama teman-teman muda ini kini membuka jam operasional setiap hari dari pukul 15.00 hingga 22.00, dengan omset rata-rata mencapai Rp 10 juta per bulan. Selain bakmi, pengunjung juga dapat menikmati kopi tubruk dan kopi susu yang diolah dengan mesin kopi modern, hasil tambahan modal yang didapatkan sejak 2023.

Program Inkubasi Bisnis Kawula Muda yang diselenggarakan di Tara Hotel Yogyakarta pada Senin (25/8/2025) diikuti oleh 40 anak muda dari seluruh DIY yang telah menyelesaikan inkubasi level 1. Pada level 2 ini, peserta dibekali materi lebih komprehensif untuk memaksimalkan kemampuan mereka dalam mengelola usaha yang sudah dirintis.

Bio Hadikesuma, pengampu program ini, menjelaskan bahwa dalam tiga hari pelatihan intensif, para peserta mendiskusikan sekitar 400 pertanyaan yang berkaitan dengan penyusunan rencana bisnis yang matang. Dari 40 peserta yang ikut, nantinya akan diseleksi menjadi 35 untuk tahap selanjutnya, dan 30 peserta terbaik akan dipertemukan langsung dengan investor.

"Kami harapkan dengan program ini, anak muda dapat mengembangkan usahanya lebih baik dan berkesempatan mendapatkan investasi yang bisa membawa bisnis mereka ke level yang lebih tinggi," ungkap Bio.

Inkubasi Bisnis Kawula Muda tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga pengalaman nyata bagi para peserta untuk mengasah keterampilan bisnis sekaligus membangun jejaring komunitas yang solid. Sella dan teman-temannya kini tidak hanya menjalankan bisnis saja, tapi juga bisa mengembangkan ruang budaya yang menjadi magnet bagi komunitas lainnya tumbuh Yogyakarta. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X