KRjogja.com - YOGYA - DIY dinilai bagus dalam hal kinerja keuangan Islam. Hal tersebut terpantau dari lembaga-lembaga perbankan yang diakses masyarakat dengan menggunakan sistem ekonomi Islam. Selain itu, kegiatan terkait kuliner, fashion, dan wisata halal tumbuh pesat di DIY.
Paparan tersebut disampaikan Prof Dr Edy Suandi Hamid MEc selaku Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY saat berjumpa dengan Direktur Utama PT BP Kedaulatan Rakyat Drs HM Idham Samawi di Kantor KR Jalan Margoutomo Yogya, Selasa (26/8/2025).
Baca Juga: Podcast 'NGOPI JAHE' BPMP DIY : Gadget Ancam Budaya Sosial Siswa
Turut hadir Dandan Hermawan (Sekum), Amirullah Setya Hardi, SE Cand Oecon PhD (Ketua Departemen Pengembangan Organisasi), Bakti Wibawa (Anggota Departemen Komunikasi Publik), M Fauzi Abdullah SE (Sekretaris Eksekutif), Priyonggo Suseno PhD (Wakil Ketua), Riduwan (Ketua 1), Rika Fatimah PL ST MSc PhD (Ketua Departemen Industri Halal).
Turut mendampingi Yoeke Indra Agung Laksana SE (Direktur Litbang Pengawasan dan Bisnis PT BP KR).
"Bisa tumbuh pesat karena banyak dukungan dari lembaga-lembaga yang ada di DIY, jadi MES tidak sendirian tapi didukung BI, Pemprov, Pemkot, Pemda dan OJK," ungkap Edy.
Baca Juga: Polemik Royalti Lagu, Siapa Sebenarnya yang Wajib Bayar?
Ia juga memaparkan Laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2024/2025 menempatkan Indonesia peringkat 3 dunia. Capaiannya yaitu peringkat 1 busana muslim, peringkat 2 wisata ramah muslim dan farmasi kosmetik, peringkat 4 makanan halal, peringkat 6 keuangan Islam dan peringkat 7 media dan rekreasi. "Data ini menunjukkan potensi besar ekonomi syariah Indonesia, relevan untuk dipotret dalam konteks DIY," tegasnya.
Sementara Idham Samawi menyambut baik dan akan terus mendukung berbagai program ke depan dari MES DIY. Terutama program yang menyangkut kesejahteraan perekonomian masyarakat khususnya di DIY. (Sal)