Salat Gaib dan Api di Mapolda: Potret Luka Sosial yang Tak Boleh Diabaikan

Photo Author
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 06:05 WIB
Api membakar kendaraan di depan Markas Polda DIY, Jumat (29/8/2025) Foto: Capture Media Sosial)
Api membakar kendaraan di depan Markas Polda DIY, Jumat (29/8/2025) Foto: Capture Media Sosial)

Krjogja.com - YOGYA – Suasana haru yang semula menyelimuti aksi solidaritas pengemudi ojek online (ojol) untuk almarhum Affan Kurniawan di Mapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (29/8), berubah menjadi kericuhan saat massa mulai kehilangan kendali.

Aksi solidaritas tersebut digelar sebagai bentuk duka cita dan tuntutan keadilan atas meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang tewas setelah dilindas kendaraan taktis Brimob dalam demonstrasi di Jakarta pada Kamis malam (28/8).

Sebelumnya, sekitar ratusan pengemudi ojol dan warga dari berbagai komunitas berkumpul di Kampus UII Cik Ditiro, Kota Yogyakarta, Jumat sore. Dari sana, massa bergerak menuju Mapolda DIY di Sleman sekitar pukul 17.00 WIB.

Baca Juga: Saat Driver Ojol di Jogja Sholat Ghoib dan Nyalakan Lilin untuk Affan Kurniawan di Polda DIY

Mereka tiba di halaman Mapolda pada pukul 18.13 WIB. Awalnya, aksi berlangsung tertib. Para peserta salat gaib bersama jajaran Polda DIY di Masjid Babussalam sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum Affan. Salat diikuti oleh pengemudi ojol dan anggota kepolisian.

“Almarhum adalah saudara kami sesama pejuang jalanan. Semoga amal ibadahnya diterima dan keluarga diberi ketabahan. Kami berharap proses hukum berjalan transparan dan adil,” ungkap salah satu perwakilan komunitas ojol Yogyakarta.

Namun, suasana berubah tegang ketika sebagian massa mulai mendorong dan menjebol pagar pintu timur Mapolda. Aksi pun berujung pada perusakan papan nama Polda DIY dan pembakaran dua unit mobil di halaman mapolda.

Tak hanya itu, sebuah mesin ATM di sisi timur ikut dirusak. Beberapa benda lainnya juga terbakar di halaman depan markas kepolisian. Letusan kembang api terlihat mengarah ke tembok atas lobi Mapolda, menambah suasana mencekam.

Beberapa pejabat Polda DIY sempat turun langsung untuk meredam emosi massa dan menawarkan dialog. Namun, sebagian besar peserta aksi menolak berunding. Hingga pukul 17.59 WIB, situasi belum kondusif. Api besar menyala di sisi timur kompleks markas, sementara massa terus berdatangan.

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan SIK, menyampaikan ucapan duka cita dan mengapresiasi sebagian massa yang menyampaikan aspirasi secara damai.

“Kami berterima kasih atas pelaksanaan salat gaib yang berlangsung dengan khidmat. Kepolisian membuka ruang dialog untuk menyerap aspirasi secara damai,” ujar Ihsan.

Meski begitu, tindakan perusakan dan pembakaran yang terjadi belakangan menambah daftar catatan penting dalam penanganan aksi solidaritas yang berubah arah menjadi kerusuhan.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X