KRJogja.com, YOGYA – Alun-alun Kidul (Alkid) Yogyakarta akhir pekan ini tampak berbeda dari biasanya. Selama dua hari, Sabtu-Minggu (6–7/9/2025), Alkid dipenuhi suara riuh ribuan burung perkutut dalam ajang Liga Perkutut Indonesia (LPI) Seri VII 2025 bertajuk Piala Hamengku Buwono (HB) 2025.
Event yang digelar P3SI Pengwil DIY bekerja sama dengan Dinas Pariwisata DIY itu diikuti sekitar 1.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Kalimantan, Jakarta, Madura, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga tuan rumah DIY.
Suasana makin semarak saat penilaian berlangsung. Para pemilik burung berteriak menyebut nomor peserta masing-masing agar burungnya masuk dalam penilaian juri. Tidak hanya peserta, pedagang makanan dan minuman di sekitar Alkid juga ikut merasakan berkah, begitu pula para juru parkir yang kebanjiran kendaraan peserta.
“Pada hari pertama dilombakan kelas piyek henging, piyek junior, dan piyek bebas. Besoknya ada kelas dewasa junior dan dewasa senior. Ketinggian gantungan sangkar juga berbeda tiap kategori,” jelas panitia lomba, Johan Saputra SH MKn, Sabtu (6/9).
Johan menambahkan, sistem penilaian juga bervariasi. Untuk piyek henging dan junior, cukup dengan satu-dua kali bunyi sudah bisa dinilai. Sementara untuk kelas dewasa, juri menggunakan sistem 3-5-7 kali bunyi untuk meraih poin tertinggi.
Puncak kejuaraan ditandai dengan perebutan Piala Raja HB Cup 2025 untuk juara umum kelas dewasa senior. Tidak ada hadiah uang pembinaan, namun panitia menyiapkan doorprize jutaan rupiah, piala mahkota, dan piala reguler bagi peserta beruntung. (Rar)