UST Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Pendampingan Projek Kreatif Budidaya BSF Maggot dan Ikan Nila Sebagai Ekonomi Sirkular di SMK Negeri 6 Yogyakarta

Photo Author
- Selasa, 9 September 2025 | 11:55 WIB
Suasana sosialisasi dan pelatihan. Foto: Dok
Suasana sosialisasi dan pelatihan. Foto: Dok

YOGYA, KRjogja.com- Sebagai upaya untuk menciptakan solusi inovatif dalam pengelolaan sampah dan meningkatkan ekonomi lokal, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) mengadakan sosialisasi dan pelatihan kepada guru, karyawan, dan siswa program keahlian kuliner di SMK Negeri 6 Yogyakarta. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep ekonomi sirkular melalui budidaya Black Soldier Fly (BSF) maggot dan ikan nila.

Pengabdian kepada Masyarakat ini diketuai oleh dosen Fitria Sulistyowati, M.Pd. dengan anggota Devi Septiani, M.Pd., Rina Setyaningsih, M.Pd., serta melibatkan 3 mahasiswa Khoirul Nafisyah, Hawis Ahmadul Kirom, dan Aya Wijaya.

Fitria Sulistyowati, M.Pd. menuturkan Pengabdian kepada Masyarakat ini didukung dan dibiayai oleh DPPM, Kemendiktisaintek Tahun Anggaran 2025.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam kepada guru, karyawan, dan siswa di SMK tentang potensi ekonomi sirkular. Dalam hal ini, BSF maggot yang dikenal sebagai solusi efektif dalam pengelolaan sampah organik menjadi bahan utama.

Sementara itu, budidaya ikan nila juga diintegrasikan dalam sistem sirkular, karena maggot yang dihasilkan dapat menjadi pakan alami yang murah bagi ikan.

Pelatihan dimulai dengan sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan sampah organik dan konsep ekonomi sirkular yang disampaikan oleh Fitria Sulistyowati, M.Pd.. Warga sekolah diajarkan cara budidaya BSF maggot dari tahap awal pemeliharaan telur hingga pengolahan maggot yang siap pakai.

Baca Juga: KKN UST Bantu Ibu-ibu Magelang Kuasai Digital Marketing dan Olah Kulit Salak Bernilai Jual

Dalam sesi berikutnya, mereka mempelajari teknik budidaya ikan nila yang ramah lingkungan dan terintegrasi dengan proses pengolahan maggot sebagai pakan ikan yang disampaikan oleh narasumber yaitu Wahyu Setya Ratri, SP.,M.Pd..

Dengan mengolah sampah organik menjadi maggot, sekolah dapat mengurangi limbah yang dihasilkan, khususnya pada jurusan kuliner yang banyak membuang sisa-sisa makanan atau bahan makanan, sementara maggot tersebut menjadi sumber pakan ternak yang bernilai ekonomi.

Di sisi lain, ikan nila yang dibudidayakan dengan pakan maggot dapat dijual, memberikan peluang ekonomi baru bagi siswa dan masyarakat sekitar. Program ini juga mengajarkan prinsip ekonomi sirkular kepada para warga sekolah yang nantinya akan menjadi pemimpin yang peduli lingkungan dan berkelanjutan.

Harapan dari pelatihan ini adalah agar para warga di SMK Negeri 6 Yogyakarta dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh untuk menciptakan usaha berbasis ekonomi sirkular yang berkelanjutan. Selain itu, tim pengabdian juga berharap agar kegiatan ini dapat memberikan contoh nyata bagi sekolah lain dan masyarakat dalam menerapkan konsep ekonomi sirkular di kehidupan sehari-hari.

Melalui sosialisasi dan pelatihan ini, SMK Negeri 6 Yogyakarta diharapkan tidak hanya menjadi tempat belajar teori, tetapi juga menjadi tempat berinovasi dalam pengelolaan sampah dan budidaya yang berkelanjutan.

"Kami berharap bapak/ibu guru dan siswa dapat menerapkan ilmu ini tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah dan di masyarakat," ungkap Fitria Sulistyowati, ketua Pengabdian Masyarakat. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X