Krjogja.com - YOGYA - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta bersama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan program Pemberdayaan Mitra Usaha Produksi Unggulan Daerah (PM-UPUD) melalui pendanaan Hibah Multi Tahun DRTPM Kemendikbudristek.
Program PM-UPUD ini diketuai oleh Dr Moh Rusnoto Susanto SPd MSn MCE (Seni Rupa, UST Yogyakarta), dengan anggota tim terdiri Dr Siti Mariah MPd (PVKK-UST Yogyakarta), Dr Ambar Lukitaningsih MM (MM-UST Yogyakarta), dan Prof Sugiyarto Surono MSi PhD (Matematika-UAD Yogyakarta) dan melibatkan 8 mahasiswa pendamping lapangan.
Rusnoto menjelaskan, bahwa pendampingan masyarakat ini dirancang berlangsung selama tiga tahun (2024–2026) dengan sasaran empat mitra utama. Yaitu, Paguyuban Perajin Wayang “Ngudi Mulya” yang diketuai Ki Surono Harno Wiryanto, Sagio Griya Ukir Kulit milik Ki Sagio, Kelompok Sadar Wisata Kajigelem yang dipimpin Ki Siyam Hadi Wiguno, serta Kalurahan Bangunjiwo sebagai mitra pendukung yang didukung penuh oleh Lurah H Parja ST MSi.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca DIY Akhir Pekan Ini 13–14 September 2025
Memasuki tahun kedua, program fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia kreatif, produktivitas, dan eksplorasi material alternatif berkelanjutan. Kegiatan meliputi Workshop Pendalaman Karakter Wanda Wayang pada 6-7 September 2025, pelatihan lanjutan bersama mitra, serta pelatihan teknologi pembuatan gapit wayang pada 13-14 September 2025.
Pada tahun ketiga, PM-UPUD akan memperluas pendampingan dalam rangka peningkatan kualifikasi SDM kreatif, peningkatan produktivitas, eksplorasi material alternatif (warna alam) berkelanjutan, penguatan digital marketing e-commerce, pelatihan teknologi pembuatan gapit wayang, dan penguatan branding community.
"Program ini bertujuan mengembangkan potensi usaha produksi unggulan berbasis budaya lokal, khususnya di bidang seni kerajinan wayang kulit," katanya, Sabtu (13/9/2025).
Baca Juga: Gesit Movement Summit 2025 Menjadi Titik Kumpul Ratusan Relawan Gesit dari Seluruh Indonesia
Menurut Rusnoto, Dusun Gendeng, Kalurahan Bangunjiwo, Kasihan Bantul merupakan salah satu daerah sentra pengrajin wayang kulit terbaik di Yogyakarta. Pada program workshop utama, sebanyak 30-40 orang pengrajin dalam Paguyuban “Ngudi Mulya” mengikuti berbagai pendampingan, termasuk seni tatah sungging dan pendalaman karakter wanda wayang, dengan dukungan delapan mahasiswa dari UST dan UAD.
Rusnoto berharap pendampingan komunitas perajin wayang kulit di Dusun Gendeng Bangunjiwo Bantul mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan produktivitas anggota perajin, meningkatan kualifikasi SDM kreatif, dan mampu menguatkan branding community sebagai Dusun Perajin Wayang pada Kawasan Mandiri Budaya.
"Para perajin wayang kulit di Dusun Gendeng dikenal sebagai perajin tatah sungging wayang purwa yang handal, berkualitas, berdaya saing tinggi dengan tingkat kerumitan yang tinggi dalam pengerjaan produk wayang, sehingga ini bisa menarik para calon pembeli," katanya. (Dev)