Hari Ulang Tahun Ke-80 PMI, Anggota PMI DIY Nyekar ke TMP Kusumanegara dan Makam Raja Imogiri

Photo Author
- Rabu, 17 September 2025 | 13:05 WIB
  Pengurus PMI se DIY nyekar ke makam pahlawan Kusumanegara    ((Harminanto))
Pengurus PMI se DIY nyekar ke makam pahlawan Kusumanegara ((Harminanto))


Krjogja.com - YOGYA - Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PMI DIY) menggelar Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 PMI Tahun 2025 diikuti 227 orang relawan, staf, dan pengurus PMI seluruh DIY, serta mitra PMI di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta, Rabu (17/9/2025). Mereka memberikan penghormatan pada 14 anggota PMI yang gugur pada masa revolusi kemerdekaan periode 1946 hingga 1949.

HUT 80 Tahun PMI diberi tajuk Tebar Kebaikan yang lahir dari semangat menularkan aksi kebaikan, sekecil apa pun sebagai kontribusi nyata bagi kemanusiaan. Selain Taman Makam Pahlawan Kusumangara, ziarah dilakukan pula di Makam Raja-Raja Mataram di Pajimatan Imogiri dan Astana Girigondo Kulonprogo.

"Kita sangat menghormati 14 orang anggota PMI yang gugur pada masa revolusi antara tahun 1946 sampai dengan 1949, dan ziarah ini adalah pertama kali yang dilakukan oleh PMI DIY. Sejarah 14 Tokoh Palang Merah DIY kami temukan setelah kita menyusun buku Dasa Windu PMI Jogjakarta, Menelusuri 80 Tahun Jejak Perjalanan Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta," ungkap Ketua PMI DIY, GBPH Prabukusumo.

Baca Juga: Integrasi Creators Lab Pelatihan Konten Kreator Buat Perempuan Agar Bisnisnya Meningkatkan

Gusti Prabu, mengatakan PMI selalu mengiringi menjadi bagian tidak terpisahkan dengan sejarah rakyat, bangsa, negara Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan ke seluruh penjuru Indonesia, dukungan terhadap pernyataan kemerdekaan itu diperoleh dari segenap lapisan masyarakat, termasuk dari masyarakat Yogyakarta.

Beberapa dokter yang berada di Yogyakarta mengikuti jejak rekan-rekannya yang tinggal di Jakarta untuk membentuk PMI Tjabang Jogjakarta pada 29 September 1945. Rapat pembentukan PMI Tjabang Jogjakarta diadakan di gedung bekas Badan Pertolongan Keluarga Korban Perang (BPKKP).

Pada 27 Oktober 1945, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII mengeluarkan Maklumat Nomor 6 tahun 1945 yang berisi tentang kesehatan, pengobatan, dan perawatan bagi anggota tentara. Jawatan kesehatan, PMI serta ahli kesehatan di DIY diperintahkan untuk membentuk regu-regu penolong di dekat pertempuran jika dibutuhkan, maka PMI, dokter, jururawat dan lain sebagainya untuk meningkatkan pengabdian dan partisipasinya terhadap perjuangan pada waktu itu.

Baca Juga: Astra Motor Yogyakarta Ikuti Penutupan Rangkaian Peringatan 13 Tahun UUK DIY

"Dana untuk mencukupi kebutuhan PMI pada saat masa revolusi diperoleh dari sumbangan para dermawan yang bersimpati dengan perjuangan Bangsa Indonesia. Salah satu di antaranya adalah Sri Sultan Hamengkuwono IX. Selain memberikan bantuan pada PMI, Sri Sultan juga memberikan bantuan kepada perorangan dan keperluan pasukan gerilya untuk melawan Belanda," tandas Gusti Prabu.

Selain itu, saat Ibu Kota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta, Markas Besar Palang Merah Indonesia juga dipindah ke Yogyakarta. Penetapan hari ulang tahun PMI 17 September juga merupakan hasil Kongres PMI yang ke-II di Yogyakarta.

"Hari ini kami berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kusumanegara tempat dimakamkannya 14 orang orang pejuang PMI, kemudian kita ke Makam Pajimatan Imogiri berziarah untuk Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang sangat berjasa untuk Indonesia dan PMI. Di sana juga dimakamkan GPH Murdaningrat yang merupakan Ketua PMI DIY periode tahun 1955-1978. Selanjutnya kita juga akan berziarah ke Astana Girigondo Kulon Progo tempat dimakamkannya KGPAA Paku Alam VIII, Ketua Umum PMI periode 1954-1966," sambung Plt Ketua PMI Kota Yogyakarta, Haka Astana.

Baca Juga: Unjaya Dorong Peningkatan Nilai Jual Produk Unggulan KWT Sekar Makmur

Rangkaian peringatan HUT ke-80 PMI di antaranya adalah diseminasi nilai-nilai kemanusiaan melalui media sosial, live talkshow, Jumbara & Temu Karya (Jumtek) PMI DIY Tahun 2025 yang akan diselenggarakan pada 27-29 September 2025 di Bumi Perkemaham Jaka Garong, Turi, Sleman. "Nantinya dilaksanakan pula peluncuran buku Dasa Windu PMI Jogjakarta pada 29 September 2025 yang harapannya bisa membantu rangkaian sejarah PMI secara utuh," pungkas Haka. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X