KRjogja.com, SLEMAN - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengajak mahasiswa jurusan Aktuaria Fakultas MIPA UGM untuk meningkatkan literasi asuransi kepada masyarakat. Mengingat literasi asuransi di Indonesia masih tergolong rendah.
Ketua AAUI Pusat Budi Herawan menjelaskan, jumlah penduduk Indonesia sekitar 286 juta orang. Namun Indonesia masih tertinggal jauh untuk literasi dan inklusi asuransi.
“Makanya kami mengajak para mahasiswa untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asuransi. Harapannya nanti tingkat literasi dan inklusi asuransi meningkat,” kata Budi Herawan saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa jurusan Aktuaria Fakultas MIPA UGM, Rabu (17/9) dalam rangka Hari Asuransi 2025.
Menurutnya, asuransi itu bukan hanya sebagai kewajiban, namun sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Hal itu sebagai bentuk mitigasi risiko jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
“Asuransi itu sudah menjadi kebutuhan masyarakat karena segala risiko bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Untuk melindungi, maka perlu asuransi,” terangnya.
Ketua Departemen Matematika Fakultas MIPA UGM Dr Nanang Susyanto mengatakan, MIPA UGM terus melakukan inovasi dan respon kebutuhan pasar. Pihaknya akan mengembangkan software untuk laporan keuangan asuransi umum.
“Kami ingin kembangkan software versi lokal. Soalnya selama ini asuransi umum masih tergantung software dari luar negeri. Makanya kami minta dukungan dari OJK dan AAUI,” terang Nanang.
Sedangkan Ketua OJK DIY, Eko Yunianto menuturkan, pihaknya menyambut baik kolaborasi antara AAUI dengan Fakultas MIPA UGM untuk meningkatkan literasi asuransi. Diharapkan setelah lulus, mahasiswa dapat bekerja di perusahaan asuransi.
“Perusahaan asuransi membutuhkan aktuaria. Tentu ini menjadi peluang bagi mahasiswa ketika sudah lulus nanti,” pungkasnya. (Sni)