Museum KR Diresmikan, Menyimpan Jejak Perjuangan Bangsa Sejak Kemerdekaan

Photo Author
- Minggu, 28 September 2025 | 06:30 WIB
Peresmian Museum Surat Kabar Kedaulatan Rakyat (KR). Foto: Franz Boedisoekarnanto
Peresmian Museum Surat Kabar Kedaulatan Rakyat (KR). Foto: Franz Boedisoekarnanto
 
Krjogja.com - YOGYA - Museum Surat Kabar Kedaulatan Rakyat (KR) yang berlokasi di Jalan Solo Km 11, Kalitirto, Berbah, Sleman, diresmikan Sabtu (27/9/2025). Peresmian ini digelar bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 (sepuluh windu) Surat Kabar KR.
 
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Direktur Utama PT BP Kedaulatan Rakyat, Drs H Mohammad Idham Samawi. Selain itu, dilakukan pula pemotongan buntal bersama Walikota Yogyakarta Hasto Wardoyo, yang dilanjutkan dengan kunjungan ke Museum KR.
 
Sementara peringatan HUT ke-80 KR ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Dirut PT BP KR Idham Samawi, yang kemudian diserahkan kepada Ketua PMI DIY sekaligus Kerabat Kraton Yogyakarta, GBPH Prabukusumo.
 
 
Sejumlah tokoh hadir dalam acara tersebut, antara lain Wakil Walikota Yogyakarta Wawan Harmawan, Wakil Ketua PMI DIY Irjen Pol (Purn) Haka Astana, Ketua Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) DIY Hj Sri Surya Widati, serta jajaran komisaris dan direksi PT BP KR.
 
Kepala Museum KR yang juga Komisaris PT BP KR, Mohammad Wirmon Samawi SE MIB, menjelaskan koleksi utama museum mencakup arsip koran edisi awal, yang pertama kali dicetak pada 27 September 1945, masa agresi militer 1947, periode revolusi 1965, hingga era kontemporer. Selain itu, dipamerkan pula mesin ketik wartawan KR dan mesin cetak pertama yang digunakan KR pada masa kemerdekaan.
 
“Semua ini dipajang untuk memberikan gambaran tentang peran KR dalam perjuangan bangsa, terutama sebagai penyulut semangat kemerdekaan dan sarana propaganda pemerintah Indonesia yang baru berdiri, saat itu,” ujarnya.
 
 
Ketua Badan Musyawarah Museum (Barahmus) DIY, Dr Hajar Pamadhi, menegaskan museum ini merupakan satu-satunya museum surat kabar harian di Indonesia. Ia berharap Museum KR dapat menjadi destinasi wisata sejarah, bahkan dilengkapi dengan fasilitas tambahan seperti kafe agar menarik minat pengunjung.
 
GBPH Prabukusumo menilai kehadiran museum ini penting sebagai media informasi perjalanan KR sekaligus refleksi usia 80 tahun yang dianggap matang. Ia berharap pemerintah daerah di DIY mendukung eksistensi KR dengan berlangganan, karena KR adalah legenda pers Indonesia yang telah berjuang sejak sebelum kemerdekaan.
 
Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan bahwa KR sejak awal bukan sekadar media penyampai informasi dan edukasi, tetapi juga berperan sebagai media yang menyiarkan serta membangun ideologi. Menurutnya, KR sejak terbit pertama kali selalu tegak lurus memperjuangkan kemerdekaan bangsa sekaligus mengawal jalannya pemerintahan. "Hingga kini KR mampu menegakkan tiga pilar penting, yakni sebagai media informasi, media edukasi, dan media ideologi," katanya.
 
 
Sekretaris Paniradya Kaistimewan DIY, Ariyanti Luhur Tri Setyarini SH MH,  menilai keberadaan Museum KR sangat penting karena menjadi sarana bagi generasi mendatang untuk mengetahui peran KR, tidak hanya bagi DIY, tetapi juga bagi Republik Indonesia. "KR bukanlah pihak asing bagi DIY, melainkan bagian dari sejarah perjuangan daerah ini sejak bergabung ke dalam NKRI hingga memperjuangkan keistimewaan DIY," katanya.
 
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan SIK, menyatakan bahwa di tengah derasnya arus informasi di media sosial, dibutuhkan media rujukan yang kredibel seperti KR. Menurutnya, KR mampu menjadi acuan masyarakat karena konsisten mengikuti kaidah dan kode etik jurnalistik, sekaligus berperan sebagai sarana edukasi dan literasi. "Kami dari kepolisian berharap KR terus eksis sebagai rujukan utama dan memberikan pencerahan bagi masyarakat," ujarnya.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT BP KR, Idham Samawi, menegaskan tekad perusahaan untuk terus menerbitkan KR hingga akhir zaman. “Sejak pertama terbit 27 September 1945, hanya 40 hari setelah Proklamasi, KR menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa. Meski kini era digital, KR harus tetap eksis,” tegasnya.
 
Beragam memorabilia juga dipajang, termasuk dokumen langka penerbitan uang rupiah pertama yang tidak dimiliki Bank Indonesia, hingga iklan kelahiran putri Bung Karno dan Bung Hatta. Semua ini menjadi bukti peran KR yang tak tergantikan dalam perjalanan sejarah bangsa. (Dev)
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X