Krjogja.com - YOGYA - Sebanyak 1.160 santri Pondok Pesantren Modern (PPM) Baitussalam Prambanan mengikuti Mukhayyam akbar atau berkemah khususnya dalam konteks pendidikan Islam seperti di pondok pesantren.
Mukhoyam digelar selama tiga hari, di Bumi perkemahan Babarsari Depok Sleman Kamis - Sabtu (2-4/10). Peserta mukhoyam terdiri dari siswa SDIT 1, SMPIT 1, SMAIT, KMI Baitussalam Prambanan serta SDIT 2 dan SMPIT 2 Baitussalam Cangkringan. Sedangkan untuk TKIT 1 Prambanan dan TKIT 2 Cangkringan digelar di Lapangan Kalilondo Prambanan.
Baca Juga: Gebrakan AWNI, Pelatih Muaythai di Indonesia Bakal Ikuti Sertifikasi
"Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat ukhuwah, menumbuhkan cinta alam serta melatih keterampilan hidup dalam nuansa kebersamaan dan edukatif," kata pimpinan PPM Baitussalam Prambanan Abdul Hakim, Kamis (2/10).
Abdul Hakim berpesan kepada seluruh peserta harus harus paham filosofi tunas kelapa yang semuanya bermanfaat untuk manusia. Dari pohon, buah, janur, lidi semuanya untuk kehidupan. Maka semuanya kelak harus jadi seorang pramuka yang nantinya bermanfaat bagi umat, bangsa dan negara.
Baca Juga: Pemerintah Buka Program Magang Bergaji UMP untuk 20 Ribu Lulusan Baru, Mulai 7 Oktober
"Untuk jadi seorang yang bermanfaat, harus dididik diantaranya dengan pramuka. Dimana yang pertama dan utama dalam dasa darma adalah bertakwa pada Tuhan YME. Dan itu juga sebagaimana amanat dalam UUD 1945," jelasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Asisten Sekretaris Daerah Setda Sleman Agung Armawanta serta Kepala Dinas Pendidikan Sleman Mustadi. "Saya hanya berpesan kepada adik-adik semua tetap sehat dan pulang dalam keadaan tetap bugar dan semangat. Jangan lupa jaga akhlak dan adab. Hormat santun pada guru dan juga orang tua," kata Agung. (Awh)