Malioboro Tanpa Kendaraan Bermotor Seharian, Begini Suasananya

Photo Author
- Selasa, 7 Oktober 2025 | 18:50 WIB
Suasana Malioboro tanpa kendaraan bermotor. (Harminanto)
Suasana Malioboro tanpa kendaraan bermotor. (Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Suasana berbeda terlihat di sepanjang Jalan Malioboro, Selasa (7/10/2025) saat tidak ada kendaraan bermotor kecuali Transjogja yang boleh melintas. Momen Malioboro bebas kendaraan bermotor dilaksanakan bertepatan dengan HUT Kota Yogyakarta ke-269 mulai pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.

Sepanjang hari, masyarakat bebas berkegiatan di sepanjang Jalan Malioboro. Banyak yang berlari dan bersepeda kayuh pada pagi hari, dan siang hingga sore hari banyak yang berfoto memanfaatkan jalan kosong Malioboro.

Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengatakan momen Malioboro bebas kendaraan bermotor di HUT Kota Yogyakarta menjadi ujicoba untuk nantinya diterapkan secara rutin. Namun Pemkot Yogyakarta akan melihat persoalan yang terjadi terlebih dahulu untuk nantinya disesuaikan dan dirumuskan jalan terbaiknya.

Baca Juga: Dua Santri Dinyatakan Hilang, Korban Robohnya Masjid Ponpes Al Khoziny Jadi 61 Orang

"Kita ingin lihat dulu bagaimana respon masyarakat, lalu persoalan yang terjadi karena pasti ada. Mungkin itu akses kendaraan yang rumahnya di kawasan Malioboro juga toko-toko tempat usaha di sini. Kita tetap berusaha mencari formulasi yang terbaik," ungkap Hasto.

Lebih lanjut, Hasto menjelaskan bahwa langkah ini juga bagian dari upaya Pemkot menjadikan Malioboro dan kawasan sekitarnya lebih tertib, bersih, dan disiplin, tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya dan warisan sejarah yang menjadi identitas Kota Yogyakarta. "Kita ini punya adat istiadat, punya heritage yang luar biasa, kota budaya dengan kreativitas seni yang sudah dikenal. Tapi ke depan yang ingin kita kuatkan itu ketertiban dan kebersihan. Mulai dari hal sederhana, seperti taman yang terawat, tidak ada sampah, sampai penataan aktivitas di jalan," sambung Hasto.

Baca Juga: Menag Ajak Ribuan Santri Doakan Korban Ambruknya Gedung Pesantren Al Khoziny

Hasto menegaskan, penertiban tidak hanya berlaku saat perayaan HUT Kota Yogyakarta, tetapi akan menjadi aturan berkelanjutan. Salah satunya adalah penataan pengamen yang kini telah ditentukan hanya di beberapa titik tertentu. "Sekarang sudah jelas, pengamen hanya boleh di lima titik di kawasan Malioboro, dan itu sudah disepakati. Jadi bukan hanya karena hari jadi saja, tapi seterusnya. Begitu juga di Jalan Mangkubumi, sudah ditentukan dua titik. Kita ingin semuanya tertib," tegasnya.

Langkah Pemkot ini menjadi bagian dari visi besar menjadikan Yogyakarta sebagai kota budaya yang modern, tertib, dan berdaya saing, tanpa meninggalkan karakter khasnya. Hasto berharap kebijakan seperti Malioboro bebas kendaraan bermotor dapat menjadi momentum untuk membangun kesadaran bersama menjaga wajah kota yang bersih dan ramah bagi pejalan kaki. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

X