Meski demikian, Ngadiya mengakui ada sebagian siswa yang kini merasa trauma untuk mengikuti program. Sebagian siswa masih ada yang mau ikut MBG, tapi ada juga yang memilih tidak mau mendapatkan MBG.
"Dari satu kelas, ada sekitar sepuluh siswa yang memutuskan tidak ikut sementara waktu. Untuk sementara, kegiatan MBG tetap dilanjutkan dengan pengawasan ketat," pungkasnya. (Fxh)