Krjogja.com - YOGYA - Upaya menurunkan angka stunting di Kota Yogyakarta kembali mendapatkan dorongan kuat. Melalui program Sambung Rasa yang digelar oleh DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ketua DPRD DIY, Nuryadi, menegaskan komitmennya dalam mengawal percepatan penanganan stunting.
Kegiatan yang berlangsung di berbagai wilayah kota ini bukan sekadar forum seremonial, melainkan wadah dialog langsung antara warga dan para pemangku kebijakan untuk memastikan program penurunan stunting berjalan tepat sasaran.
Dalam forum yang mengangkat topik Pencegahan Stunting untuk Generasi Sehat dan Berkualitas tersebut, hadir pula berbagai narasumber yang selama ini aktif di bidang kesehatan dan pembangunan manusia.
Di antaranya, Walikota Yogyakarta Hasto Wardoyo yang juda seorang dokter, Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto, serta anggota DPRD Kota Yogyakarta, Ipung Purwandari serta tenaga kesehatan.
Baca Juga: Ketua DPRD DIY, Nuryadi Tolak Usaha Menghapus Sejarah
Diskusi berjalan interaktif dan terbuka. Warga dari berbagai kelurahan menyampaikan pengalaman di lapangan, berbagi tantangan yang dihadapi, sekaligus memberi masukan agar program pemerintah benar-benar menyentuh kelompok sasaran.
Menurut Nuryadi, stunting tidak hanya persoalan gizi buruk atau tinggi badan anak yang tidak sesuai usia, tetapi juga mencerminkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. “Penanganan stunting adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah daerah, DPRD, tenaga kesehatan, kader PKK, dan masyarakat harus bergerak bersama,” ujarnya saat ditemui usai kegiatan.
Dana Keistimewaan untuk Stunting
Dalam kesempatan tersebut, Nuryadi menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi DIY melalui Dana Keistimewaan (Danais) telah menyalurkan bantuan sebesar Rp100 juta untuk setiap kelurahan di Kota Yogyakarta yang menjadi fokus penanganan stunting. Bantuan itu, katanya, diarahkan langsung kepada kelompok prioritas, yakni balita, ibu hamil, dan calon pengantin yang berisiko mengalami kekurangan gizi.
Baca Juga: Nuryadi Ingatkan Insiden 'Gunung Kuda' Jangan Sampai Terjadi di DIY
“Anggaran itu harus digunakan secara tepat. Kita ingin memastikan bahwa dana keistimewaan benar-benar bermanfaat dan berdampak nyata bagi masyarakat, khususnya bagi tumbuh kembang anak-anak kita,” ungkap politisi PDI Perjuangan itu.
Lebih lanjut, Nuryadi menuturkan bahwa dana tersebut tidak hanya digunakan untuk bantuan makanan tambahan, tetapi juga mendukung kegiatan edukasi, pendampingan gizi, dan pemeriksaan kesehatan secara rutin di Posyandu.
“Saya memberikan apresiasi tinggi kepada para kader Posyandu, PKK, dan tenaga kesehatan yang selama ini aktif di lapangan. Mereka ujung tombak yang menjaga agar generasi penerus kita tumbuh sehat,” tambahnya.