Krjogja.com - YOGYA - BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta menggandeng DPR RI untuk mengajak masyarakat bersama-sama menjaga keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Anggota DPR RI, Ratna Juwita Sari menyampaikan Program JKN menjadi jaring pengaman bagi masyarakat Indonesia ketika sakit.
“Kita semua memiliki kepentingan untuk bisa bersama menyukseskan Program JKN. Kita tahu bahwa sekarang program ini menjadi safety net bagi masyarakat Indonesia ketika sakit dan butuh pengobatan. Gotong royong dalam JKN bisa menyelamatkan jutaan nyawa masyarakat sehingga lebih sehat, lebih kuat dan terselamatkan dari sisi kesehatan,” ujar Ratna saat membuka Sosialisasi JKN Bersama DPR RI yang dihadiri ratusan masyarakat Kota Yogyakarta, Minggu (16/11).
Ratna berharap JKN dapat terus berkelanjutan dan memberikan manfaat. JKN memiliki peran strategis untuk menjaga tidak hanya kondisi kesehatan namun juga sosial ekonomi. Biaya bukan lagi menjadi penghambat untuk mengakses layanan kesehatan. Peserta tetap dapat produktif dan sehat tanpa harus menanggung resiko finansial akibat biaya pengobatan.
“Kita tidak ada yang meminta untuk sakit, tetapi setidaknya ketika tetangga, saudara atau teman kita ada yang sakit sudah ada JKN yang melindungi. Segala informasi mengenai JKN mari kita tularkan kepada lingkungan sekitar agar ketika butuh tidak bingung dan kesulitan. Kesadaran kita tentang JKN juga penting untuk menjaga program ini terus berjalan,” tegas Ratna.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta, M. Idar Aries Munandar mengatakan peserta dapat turut berkontribusi menjaga sustainabilitas JKN dengan memastikan kepesertaannya aktif melalui pembayaran iuran rutin setiap bulan.
Nandar menekankan iuran peserta yang terkumpul akan digunakan untuk memberikan pembiayaan layanan kesehatan bagi peserta yang sakit.
“Kanal pembayaran sudah sangat banyak disekitar kita, mulai dari mini market, bank hingga e-commerce. Kami menganjurkan peserta untuk mendaftar autodebet agar terhindar dari lupa membayar iuran. Ketika dibutuhkan, JKN siap untuk memberikan penjaminan,” ujar Nandar.
Data kepesertaan JKN per 01 November 2025 menunjukkan, cakupan kepesertaan di Kota Yogyakarta sudah mencapai 412.580 jiwa dari 415.771 jumlah penduduk. Dari jumlah tersebut sebesar 91,40% dalam kondisi kepesertaan aktif. Artinya peserta tersebut bisa menggunakan layanan JKN di fasilitas kesehatan.
“Penting bagi masyarakat untuk mengecek status kepesertaannya tetap aktif. Tidak perlu datang ke kantor kami cukup menggunakan Aplikasi Mobile JKN di menu Info Peserta. Saat ini semua lebih mudah ada dalam satu aplikasi. Mari jaga JKN untuk kesehatan kita, keluarga dan masyarakat Indonesia,” tutupnya. (*)