Sarasehan Fapet UGM Rumuskan Transformasi Menuju Sektor Unggas Nasional yang Lebih Tangguh

Photo Author
- Minggu, 23 November 2025 | 07:45 WIB
  Foto: Sarasehan peternakan unggas di Fapet UGM. (Devid Permana)
Foto: Sarasehan peternakan unggas di Fapet UGM. (Devid Permana)
Krjogja.com - YOGYA - Upaya mewujudkan sektor unggas nasional yang lebih inklusif, efisien, dan berdaya saing tinggi mengemuka melalui sarasehan lintas pemangku kepentingan yang digelar Fakultas Peternakan (Fapet) UGM di auditorium kampus setempat, Sabtu (22/11/2025).
 
Sarasehan peternakan unggas ini mempertemukan akademisi, pemerintah, industri, peternak, serta organisasi profesi untuk merumuskan arah transformasi perunggasan nasional dan optimalisasi anggaran Rp 20 triliun menuju kemandirian pangan.
 
Dekan Fapet, Prof Budi Guntoro, mengatakan bahwa tujuan sarasehan yakni mengidentifikasi peluang dari rencana integrasi peternakan ayam berbasis anggaran serta mengurai tantangan struktural yang perlu diantisipasi pemerintah dan industri.
 
"Kita juga berharap muncul rekomendasi yang konstruktif bagi kebijakan, investasi, dan penguatan kelembagaan peternak. Selain tentu saja untuk mendorong kolaborasi antara akademisi, pemerintah, industri, dan peternak," terang Budi Guntoro.
 
Sarasehan menghadirkan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Dr drh Agung Suganda, yang memaparkan arah kebijakan nasional dalam pemanfaatan anggaran Rp20 triliun untuk mendukung integrasi dan modernisasi sektor peternakan unggas. 
 
Agung menekankan pentingnya keseimbangan pasokan-permintaan, penguatan sistem kesehatan hewan, serta pembangunan ekosistem unggas terpadu lintas wilayah di Indonesia.
 
Sarasehan dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan enam tokoh penting industri perunggasan nasional, yaitu Direktur Utama BUMN ID Food, Direktur Utama BUMN Berdikari, Ketua Umum GPPU, Ketua Umum GPMT, Ketua Umum GOPAN, dan Ketua Umum PPN. 
 
Para narasumber membahas berbagai isu strategis, antara lain penguatan ekosistem unggas nasional melalui sinergi BUMN, swasta, dan peternak, serta pengembangan sentra produksi unggas di luar Jawa. Selain itu, para narasumber membahas tantangan industri pakan dan pembibitan dalam menghadapi volatilitas harga bahan baku, model kemitraan yang lebih adil bagi peternak rakyat, serta peran teknologi dan digitalisasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. (Dev)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X