Pengasuh dan Pengelola PP se-DIY Studi Tiru ke PP Amanatul Ummah Pacet Mojokerto

Photo Author
- Selasa, 25 November 2025 | 07:45 WIB
Pengasuh dan Pengelola PP se-DIY Studi Tiru ke PP Amanatul Ummah Pacet Mojokerto
Pengasuh dan Pengelola PP se-DIY Studi Tiru ke PP Amanatul Ummah Pacet Mojokerto


Krjogja.com, YOGYA - Komitmen untuk memajukan kualitas pendidikan dan transformasi pesantren di DIY terus digalakkan melalui sinergi produktif antara Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Daerah Istimewa Yogyakarta (DPW PKB DIY) dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (RMI-PWNU DIY).

Kolaborasi ini dikemas melalui Forum Percepatan Transformasi Pesantren (FPTP) DIY dengan beberapa kegiatan melibatkan pengasuh, pengelola PP dan sekolah di lingkungan pesantren dan Ma’arif di DIY.

Salah satunya dengan melakukan kunjungan Studi Tiru ke PP Amanatul Ummah, Pacet Mojokerto Jatim. "Kegiatan Studi Tiru ini merupakan tindak lanjut dari hasil FPTP Regional DIY yang telah dibentuk pada Agustus 2025 yang lalu" jelas Umarudin Masdar, Sekretaris FPTP DIY yang juga Wakil Ketua DPRD DIY, Senin (24/11/2024).

Pesantren Amanatul Ummah dipilih sebagai tujuan studi tiru karena sudah beberapa kali pesantren ini menerima penghargaan Indonesia Top Innovative Education Choice Award 2023, kategori "Best Inspiring Islamic School of The Year". Pesantren Amanatul Ummah adalah contoh nyata, jika pesantren bisa beradaptasi, berinovasi dan terus bertransformasi untuk menjadi pusat pendidikan unggul.

“Unggul dari sisi pengetahuan dan karakter. Dan itulah yang dibutuhkan negara di masa kini dan masa depan," jelas Umaruddin Masdar.

Sementara itu KH Muhammad Nilzam selaku Ketua FPTP DIY & RMI PWNU DIY, memberikan penekanan kuat pada tujuan utama dari studi tiru ini. Menyeimbangkan kurikulum dan spiritualitas pesantren. Ia menambahkan, salah satu upaya sinergi antara RMI dan PKB adalah fokus pada transformasi. Khususnya di sisi kurikulum dan proses pembelajaran.

"Kekuatan pendidikan kita itu ada dua hal yang harus kita sepakati dan jalani. Kuat ilmiah dan ruhaniah. Kita harus melakukan perubahan kurikulum. Tetapi ruhaniyah adalah titik dasar pesantren yang membedakan kita dari sekolah umum,” tegasnya.
Menurut Kiai Nilzam, pesantren tidak boleh hanya mengandalkan sisi ilmu (ilmiah).

Sebab sekolah umum juga memiliki keunggulan di bidang tersebut. Kekuatan esensial pesantren terletak pada pendekatan ruhaniyah, seperti salat malam, yang menjadi pembeda dan fondasi moral bagi santri.

Pondok Pesantren Amanatul Ummah dipimpin oleh Prof KH Asep Saifuddin Chalim putra KH Abdul Chalim Leuwimunding. Di sana menerapkan ekosistem pendidikan terpadu, merajut dua kekuatan utama. Kedalaman spiritual dan keunggulan intelektual.

Santri dididik dengan khazanah keislaman yang kuat melalui kurikulum mu’adalah yang disetarakan dengan standar internasional, serta penguatan karakter dan kedisiplinan yang kuat. Di sisi lain, mereka didorong mencapai puncak akademik melalui program modern seperti Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) dan program akselerasi SKS yang memungkinkan tuntasnya pendidikan menengah dalam dua tahun.

Pendekatan pendidikan yang diterapkan Kiai Asep fokus pada penanaman nilai akademik yang kuat sekaligus spiritual kokoh. Kombinasi ini menghasilkan capaian yang luar biasa. Dimana tahun ini, tercatat 1.269 santri Amanatul Ummah berhasil menembus PTN di Indonesia dan berbagai kampus bergengsi di luar negeri.

Salah satu hasil dari Studi Tiru ini adalah lahirnya semangat dan kepercayaan yang tinggi di kalangan para pengasuh dan pengelola pendidikan di lingkungan pesantren, bahwa pesantren jika dikelola dengan baik bisa bertransformasi nyata menjadi lembaga dan pusat keunggulan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan bangsa.

"Kami menjadi semakin yakin dan optimis jika pesantren itu bisa lebih unggul dan maju dari lembaga pendidikan yang dikelola oleh pihak lain, termasuk pemerintah," kata KH. Khoiron Marzuki, pengasuh PP. Al-Mumtaz Gunungkidul. (Awh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X