Krjogja.com - BANTUL - Institut Teknologi Bandung (ITB), Binus University Bandung, dan ISI Yogyakarta mengadakan kegiatan Pembelajaran Interaktif untuk 60 siswa kelas IV dan V SD Gandok 2, Kapanewon Sewon Bantul.
Dr Kukuh Rizki Satriaji MDs, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (PM) mengatakan, kegiatan ini bertujuan mengenalkan konsep lingkungan sekolah berkelanjutan melalui metode bermain sambil belajar.
"Siswa diajak mengamati ruang kelas, menggambar ulang elemen yang ingin mereka perbaiki, serta memetakan rute aktivitas harian dengan menggunakan denah sekolah. Pendekatan ini membantu siswa lebih memahami lingkungan belajar sehari-hari dan perannya sebagai pengguna ruang," ujar Kukuh Rizki Satriaji, dosen ITB, Jumat (28/11/2025).
Baca Juga: Tiada Anggaran Rehab Gedung DPRD Karanganyar di 2026
Program PM direalisasikan 20 November bersama tim dosen Yogie Candra Bhumi MDs, serta didukung dosen kolaborator Andriano Simarmata MDs (Binus University Bandung), Nandang Septian MDs, Shabrina Tamimi ST MArch, dan Katrin Brümmer MA (ISI Yogyakarta). Kegiatan melibatkan mahasiswa ITB; Aldian Kholid dan Hilmi Arianta, juga ISI Yogyakarta; Johan Alexandro Maramis, Anindya Putri Kurniawan, Nabilla Insani Hanifah serta Muhammad Fayyaz Syauqi.
Dijelaskan Kukuh Rizki, pada sesi utama, siswa merakit modul miniatur meja dan kursi kelas yang telah disiapkan tim. Proses ini melatih ketelitian, koordinasi motorik, serta kemampuan bekerja dalam kelompok. Aktivitas diskusi juga dilakukan saat siswa menempatkan aksesori ruang kelas dalam maket, sehingga setiap anak dapat menyampaikan ide dan preferensinya. Beragam hasil karya menunjukkan kreativitas siswa dalam merancang ruang belajar yang nyaman dan fungsional.
Kukuh Rizki menyebutkan, program ini merupakan bagian dari Pengabdian Masyarakat (PPMI) FSRD ITB 2025, yang mendukung pencapaian SDGs 4: Pendidikan Berkualitas. Kegiatan kolaboratif semacam ini penting untuk memperkenalkan pendekatan desain dan keberlanjutan sejak usia dini sekaligus memberikan wawasan kepada guru mengenai kebutuhan ruang kelas dari sudut pandang siswa.
Baca Juga: MAXUS Mantapkan Posisi Sebagai MPEV Premium Pilihan Keluarga Modern
Ditambahkan Nandang Septian, kegiatan Pengabdian Masyarakat berlangsung lancar dan penuh antusiasme.
"Model pembelajaran ini diharapkan dapat direplikasi di sekolah lain untuk memperluas pemahaman tentang lingkungan belajar yang inklusif, kreatif dan berkelanjutan." ucapnya. (Jay).