Cerita PKB DIY Gelar Muswil di Gedung Milik Muhammadiyah, Capai Prestasi Politik Diingatkan Terus Jujur dan Tak Hanya Kejar Kekuasaan

Photo Author
- Rabu, 3 Desember 2025 | 12:15 WIB
Hanif Dhakiri membuka Muswil PKB DIY (Harminanto)
Hanif Dhakiri membuka Muswil PKB DIY (Harminanto)



Krjogja.com - YOGYA - Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW PKB DIY, Rabu (3/12/2025) menarik perhatian karena digelar di gedung milik Muhammadiyah yakni SM Tower. Ketua DPW PKB DIY, Agus Sulistyono, menegaskan pilihan lokasi tersebut murni karena kebutuhan fasilitas, bukan sinyal politik meninggalkan NU.

"Musyawarah PKB dilaksanakan di gedung Muhammadiyah karena NU belum punya hotel atau gedung sendiri. Kami sengaja adakan di gedung milik Muhammadiyah, bukan karena kami ingin meninggalkan NU meski di Jakarta sedang hangat. Namun karena NU belum punya gedung," kelakar Agus Sulis saat membuka acara.

Agus Sulis menjelaskan Muswil merupakan kewajiban organisasi yang tidak hanya berfokus pada pemilihan pimpinan baru, tetapi juga evaluasi kerja lima tahun sebelumnya. Ia menyebut capaian PKB DIY dalam Pemilu 2024 sebagai hal yang patut disyukuri.

"Perolehan kursi maupun suara cukup membanggakan. Kami bisa menempatkan wakil-wakil ketua di empat kabupaten DIY dan juga menjadi wakil ketua DPRD DIY. Jadi ada lima wakil ketua selain kursi-kursi kabupaten/kota," ujarnya.

Menurut Agus Sulis, PKB DIY juga berperan dalam mengantarkan sejumlah kepala daerah. Ia menyebut keberlanjutan kepemimpinan Abdul Halim Muslih sebagai Bupati Bantul, serta pasangan Harda–Danang di Sleman dan Wakil Bupati Gunungkidul Joko Parwoto.

"Kita bisa menjadi pilar demokrasi untuk kemaslahatan masyarakat DIY. Muswil ini tak hanya memilih ketua dan evaluasi, tapi juga merencanakan lima tahun ke depan untuk menorehkan kebaikan," tegasnya.

Agus menambahkan, PKB DIY ingin terus meneguhkan kedekatan dengan masyarakat. "Kami ingin terus bersama masyarakat DIY, membumi, dan bisa lebih baik berkhidmat untuk kemaslahatan masyarakat DIY," tuturnya.

Sementara, Wakil Ketua Umum DPP PKB, Hanif Dhakiri, menyebut Muswil merupakan momentum penting konsolidasi partai. Ia menilai tantangan politik saat ini semakin kompleks, termasuk menurunnya kepercayaan publik.

"Hari-hari ini tantangan kita besar. Muswil ini harapannya jadi momentum menggalang kekuatan PKB agar bisa membawa manfaat bagi masyarakat," ucapnya.

Hanif menegaskan PKB tumbuh bukan hanya karena basis tradisional, tetapi karena kerja keras kader di seluruh wilayah. PKB disebutnya mengalami transformasi dari partai yang disebut Jawa Timur menjadi partai nasional.

"Di NTT, di Samosir yang warganya hampir 100 persen Katolik dan Kristen, pemenangnya PKB. Ini bukti PKB partai dengan berbagai latar belakang. Namun mayoritas pemilih tersebut memiliki kesamaan kondisi ekonomi. Ya ini mungkin PKB dipilih menjadi alat perjuangan mereka yang miskin dan tertindas," tegasnya.

Menurut Hanif, partai harus tetap menjaga kejujuran dan nilai dalam berpolitik, meski tetap berhadapan dengan dinamika kekuasaan. Hanif juga menegaskan PKB harua terus menjaga keberagaman dengan komunitas lintas iman di dalamnya, yang menjadi energi positif bangsa Indonesia.

"Politik kita berbasis nilai dan gagasan, juga politik praktis dan pragmatis. Ini yang membuat kita tetap waras. Prinsip ini harus terus ada," katanya.

Kepala Kesbangpol DIY, Lilik Andi Ariyanto, yang turut hadir, menilai Muswil sebagai ruang penting bagi parpol untuk memperbarui strategi. Lilik menambahkan bahwa partai politik memegang peran vital sebagai policy engine dalam menentukan arah kebijakan publik.

"PKB DIY berada di forum yang fungsinya sebagai ruang strategi partai memutakhirkan strategi dan merancang masa depan. Partai harus menjadi seni memecahkan masalah, bukan justru menambah masalah. Semoga PKB DIY bisa terus ada bersama masyarakat dan membawa manfaat," pungkasnya. (Fxh)


 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X