Krjogja.com - BANTUL - Suasana tak bisa terlihat di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SR MA) 19 Bantul DIY, Jumat (5/12/2025). Para siswa berkumpul di auditorium, memegang kamera dan komputer belajar editing video bersama TVRI.
Program ini menjadi pilot project pertama di Indonesia yang membuka peluang bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu peserta SR untuk belajar langsung menjadi kameramen, presenter, reporter, editor hingga videografer. Para siswa mendapatkan materi dasar-dasar produksi televisi, termasuk teknik pengambilan gambar dan praktik menjadi presenter.
Antusiasme para siswa terlihat ketika mereka mencoba memegang kamera profesional dan mengoperasikan perangkat editing untuk pertama kalinya. Direktur Utama LPP TVRI, Iman Brotoseno, yang hadir secara langsung mengatakan pihaknya ingin menghadirkan kesempatan baru bagi anak-anak yang sebelumnya tidak memiliki akses terhadap dunia kreatif.
"Selama ini mereka mungkin melihat industri TV itu bidang kerja yang tak mungkin dimasuki. Tapi hari ini mereka bisa belajar menjadi awak TV, sesuatu yang sebelumnya mustahil dibayangkan," ungkapnya.
Iman menegaskan komitmen TVRI mendukung program strategis Presiden Prabowo Subianto yang fokus pada pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin. Program tersebut, menurutnya, membuka peluang agar setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang di bidang kreatif.
"Ini sesuai harapan Bapak Presiden Prabowo bahwa anak-anak ini harus punya kesempatan yang sama, termasuk kelak menjadi sutradara, produser atau kameramen," tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, TVRI menyumbangkan satu set komputer editing, kamera dan tripod untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah. Iman menyebut bantuan tersebut akan ditambah jika minat siswa terus meningkat.
"Yogya menjadi pertama karena merupakan salah satu sentra industri film dan kreatif di Indonesia. Kalau antusias besar, bisa kami tambah lagi, dan setelah ini mungkin Makassar menyusul. Sekolah Rakyat lain juga bisa mengajukan permohonan kerjasama serupa," tambahnya.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi program ekstrakurikuler rutin yang digelar seminggu sekali di SR MA 19 Bantul. TVRI Jogjakarta, kata Iman, siap mendampingi siswa dalam mengembangkan minat bakat di dunia penyiaran.
"Siapa tahu nanti akan lahir Hanung Bramantyo atau Garin Nugroho baru dari sini," ungkap Iman berharap.
Sementara, Kepala SR MA 19 Bantul, Agus Ristanto, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan dan dukungan TVRI. Ia menilai kesempatan tersebut sangat berarti bagi para siswa yang memiliki cita-cita di bidang kreatif dan audiovisual.
"Kami berterimakasih atas upaya TVRI memberi kesempatan anak-anak untuk meraih impian dan sukses. Harapannya kerja sama ini ke depan selalu membersamai kami," ucap Agus.
Agus menambahkan, sekolah siap mengagendakan kegiatan ekstrakurikuler broadcasting pada semester kedua. Ia percaya para siswa dapat menghasilkan karya yang menarik dan bermanfaat jika pendampingan berjalan konsisten.
Salah satu siswa, Alwi M dari Kulonprogo, mengaku sangat senang mendapat kesempatan mengenal peralatan produksi TV. Ia menyebut pengalaman ini semakin menguatkan keinginannya berkecimpung di industri kreatif.
"Saya memang tertarik editing dan hari ini belajar memegang kamera. Kalau nanti ada ekstrakurikuler rutin, saya sangat senang karena ini benar-benar minat saya," ungkapnya. (Fxh)