50 Kalurahan Budaya DIY Ikuti DODOLANAN, Unjuk Potensi dan Adu Tangkas Lomba Gobak Sodor

Photo Author
- Jumat, 5 Desember 2025 | 18:10 WIB
Momen pembukaan DODOLANAN di GOR Amongraga (Harminanto)
Momen pembukaan DODOLANAN di GOR Amongraga (Harminanto)



Krjogja.com - YOGYA - Gelar Potensi Desa Budaya dan Lomba Permainan Tradisional Gobak Sodor Tahun 2025 resmi dimulai di GOR Amongrogo, Jumat (5/12/2025) sore. Kegiatan yang berlangsung hingga 7 Desember ini mengusung tema DODOLANAN, akronim dari dodolan, dolan dan dolanan.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakhsmi Pratiwi menyampaikan bahwa DODOLANAN menghadirkan konsep terpadu yang menggabungkan aktivitas berjualan, bermain, dan permainan tradisional. Ia menegaskan bahwa desa budaya memiliki tanggung jawab besar untuk melestarikan tradisi dan kekayaan lokal.

"Kami ingin satu event yang bisa dinikmati sebagai rekreasi keluarga. Pemerintah DIY terus memberikan fasilitasi agar desa budaya mampu menggali dan mengembangkan potensinya," ungkapnya usai pembukaan di Amongraga.

Acara ini juga menjadi ruang promosi bagi kalurahan budaya untuk menampilkan karya terbaiknya. Kesenian, kerajinan, kuliner, pengetahuan budaya hingga permainan tradisional dipamerkan kepada pengunjung.

Sebanyak 50 kelurahan/kalurahan budaya dari lima kabupaten/kota di DIY ambil bagian dalam gelar potensi. Mereka berasal dari Kota Yogyakarta, Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul dan Sleman.

Tak hanya gelar potensi, lomba Gobak Sodor 2025 juga menjadi daya tarik utama. Untuk kategori putra, terdapat 26 kontingen dari lima daerah, sementara kategori putri diikuti 24 kontingen.

Peserta terbaik dari masing-masing kategori akan membawa pulang hadiah uang pembinaan, piagam dan plakat. "Juara pertama memperoleh Rp 8 juta, dan seterusnya turun hingga Rp 5 juta untuk juara IV," sambung Dian.

Agenda DODOLANAN tahun ini juga menghadirkan pasar warga yang menyajikan kuliner lokal dan produk kerajinan. Selain itu, panggung warga menampilkan atraksi kesenian tradisional dari berbagai desa budaya.

Pengunjung juga dapat mengikuti wicara budaya yang menghadirkan para tokoh seni dan budaya DIY. Ada pula lokakarya sebagai sarana edukasi untuk memperluas pengetahuan masyarakat terkait praktik budaya lokal.

Staf Ahli Gubernur DIY yang mewakili Sekda DIY, Didik Wardoyo, membuka kegiatan secara simbolis mewakili Sekretaris Daerah DIY. Ia berharap permainan tradisional dan kebudayaan di lingkup masyarakat bisa terus lestari di DIY, karena ini bagian dari identitas budaya kita.

"Dengan terselenggaranya DODOLANAN 2025, kami berharap aktivitas kebudayaan di kalurahan/kelurahan budaya makin berkembang. Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan potensi budaya diyakini mampu meningkatkan kesejahteraan warga," pungkas Didik. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X