Krjogja.com - YOGYA - DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DIY menyalakan kembali optimisme politik mereka menuju Pemilu 2029. Dalam Rakerda yang digelar di Yogyakarta, Rabu (10/12/2025), partai berlogo gajah itu menegaskan tekad untuk merebut hati generasi muda, segmen pemilih yang kini menjadi medan perebutan paling menentukan.
Ketua DPW PSI DIY, Mayor (Purn) H Sunaryanta, menuturkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan menekankan etos kader agar senantiasa dekat dengan rakyat. Karena itu, penguatan aspek politik dan perumusan program kerja kepartaian ke depan harus dipersiapkan secara matang, sehingga pelaksanaannya dapat tepat sasaran.
Baca Juga: Mahasiswa dan Dosen Karawitan ISI Yogya Kompak Main Wayang Topeng Panji
"Kader harus memiliki semangat dan menunjukkan kiprah dalam memperjuangkan PSI, serta memikirkan bangsa dan negara untuk mewujudkan keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan," tandasnya.
Meski tidak berhasil menempatkan wakil di Senayan pada Pemilu 2024 akibat tidak lolos parliamentary threshold, PSI DIY disebut memiliki peluang untuk mengamankan minimal satu kursi DPR RI pada Pemilu 2029.
Menurut Satya Bramantyo, simpatisan yang menjadi moderator Rakerda, populasi milenial merupakan faktor kunci dalam pencapaian target tersebut.
Baca Juga: Fapet UGM Dorong Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Ekonomi Sirkular
Ia memaparkan bahwa pada Pemilu 2024, PSI secara nasional meraih 2,9 persen suara dari ambang batas parlemen yang berada pada angka 4 persen. Sementara itu, di DIY, suara PSI mencapai sekitar 65.000, jumlah yang secara hitungan murni berpotensi mengantarkan satu kader ke DPR RI apabila parliamentary threshold terpenuhi.
"Dengan jumlah pemilih muda dan milenial yang kini mencapai sekitar 65 persen, peluang tersebut seharusnya dapat diraih," ungkapnya.
Ia menyebut, rekam jejak PSI hingga hari ini masih sangat menarik bagi para milenial, seiring hadirnya figur-figur muda seperti Kaesang Pangarep di kursi Ketua Umum. Namun, ia menyadari bahwa meraih hati milenial tidak serta-merta menjamin perolehan suara, mengingat karakter mereka yang cenderung menjadi swing voters. (Dev)
