Jalin Nada Nusantara Bangun Kesadaran Musik Tradisi

Photo Author
- Senin, 15 Desember 2025 | 06:10 WIB
KR- Istimewa  Para peserta dan pembicara dalam Jalin Nada Nusantara 2025
KR- Istimewa  Para peserta dan pembicara dalam Jalin Nada Nusantara 2025
 
YOGYA, KRjogja.com – Generasi muda dari berbagai daerah Nusantara mendapat ruang belajar musik tradisi melalui Workshop dan Dialog Budaya “Jalin Nada Nusantara” Selendang Sutera yang digelar pada 19–20 November 2025. Kegiatan kolaborasi Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dengan Jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta ini menjadi media untuk memahami, mengapresiasi, dan mengolah kembali kekayaan musik tradisi Indonesia.
 
Kepala Seksi Seni Pertunjukan Dinas Kebudayaan DIY, Zita Uttungga Dewi Maharani, mengatakan kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang komprehensif bagi peserta. Melalui dialog budaya, praktik workshop, dan kolaborasi musikal, peserta memperoleh pengalaman estetik sekaligus pengetahuan yang memperkaya wawasan kebudayaan.
 
“Musik tradisi bukan sekadar warisan, tetapi jembatan persatuan dan identitas generasi muda,” ujarnya.
 
Zita menjelaskan Selendang Sutera merupakan subkegiatan yang dirancang untuk mempertemukan generasi muda lintas daerah dalam ruang dialog, pembelajaran, dan eksplorasi seni tradisi. Tahun ini, kegiatan dikembangkan dalam format Workshop dan Dialog Budaya dengan fokus pada pemahaman filosofi musik tradisi, perbedaan dan persamaan bentuk musikal antar daerah, serta strategi pelestarian seni tradisi.
 
Indonesia memiliki keragaman musik tradisi yang sangat luas, mulai dari gamelan, talempong, angklung, sasando, gondang Batak, hingga tifa. Zita menegaskan, kekayaan tersebut tidak hanya menghadirkan keindahan bunyi, tetapi juga sarat nilai filosofis, spiritual, dan sosial yang menjadi identitas masyarakat setempat.
 
Kegiatan ini diisi dengan sesi dialog budaya bersama akademisi dan seniman musik tradisi, presentasi hasil latihan, serta diskusi umpan balik. Para peserta diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman budaya masing-masing dan mendalami konteks sosial serta filosofi di balik setiap tradisi musik.
 
Selain itu, peserta juga diajak berkolaborasi menciptakan komposisi musikal pendek yang memadukan unsur musik dari berbagai daerah. Kolaborasi ini menjadi sarana pembelajaran praktis sekaligus menumbuhkan sikap saling menghargai dan memperkuat rasa kebersamaan lintas budaya.
 
Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta tentang musik tradisi Nusantara, tumbuhnya kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya, serta terbentuknya jejaring seni lintas daerah yang berpotensi menjadi kerja sama budaya berkelanjutan.
 
Zita berharap kegiatan ini mampu melahirkan generasi muda yang menjadi agen pelestari budaya. “Para peserta diharapkan membawa semangat Jalin Nada Nusantara ke berbagai ruang berkesenian maupun kehidupan sosial. Generasi muda memiliki peran strategis dalam menjaga keberlanjutan musik tradisi agar tetap hidup dan relevan,” imbuhnya.
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

X