Bau Sampah Menyengat Tiga Hari Terakhir, Warga Mendungan Geruduk Unit Pengelolaan Sampah Nitikan 2

Photo Author
- Selasa, 16 Desember 2025 | 18:35 WIB
Lokasi TPS3R (UPS) Nitikan 2 yang didatangi warga Mendungan karena sebabkan bau tak sedap (Harminanto)
Lokasi TPS3R (UPS) Nitikan 2 yang didatangi warga Mendungan karena sebabkan bau tak sedap (Harminanto)



Krjogja.com - YOGYA - Bau sampah menyengat yang dirasakan selama tiga hari terakhir membuat warga Mendungan, Giwangan, Kota Yogyakarta, mendatangi TPS3R atau Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Kranon, Selasa (16/12/2025) sore. Warga mengeluhkan tumpukan sampah yang menggunung dan menimbulkan bau menyengat hingga menyebabkan pusing dan mual.

Ketua RT 32 Mendungan, Joko Sidiq, mengatakan bau tidak sedap tersebut sangat mengganggu aktivitas warga, terutama yang tinggal di sekitar TPS3R. Bau tak sedap dirasakan begitu menyengat sejak tiga hari terakhir, terutama di momen hujan.

Baca Juga: Polines Terapkan Teknologi Pertanian Presisi di Gunungpati

"Sampah menumpuk menggunung dan baunya sangat menyengat. Ini mengganggu kami. Akhirnya kami silaturahmi ke TPS3R karena bau ini sudah tiga hari terakhir. Alasannya karena hujan, tapi ya kami merasakan baunya. Kami curigai sampah basah menggunung," ungkapnya.

Menurut Joko, kondisi bau menyengat tersebut menjadi puncak emosi warga. Meski sebagian rumah warga berada agak jauh dari TPS3R, bau tetap tercium sangat kuat.

"Baunya membuat pusing dan mual. Ini puncak emosi warga. Kami yang rumahnya agak jauh saja baunya luar biasa, apalagi yang dekat, ini warga bersebelahan rumahnya, baunya wah (mak seng) sekali," tambahnya.

Baca Juga: Sejumlah Maskapai Ajukan Ekstra Flight Di Libur Nataru via Bandara Adisutjipto

Ia menyampaikan, pihak kelurahan melalui Lurah Sororutan telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta dinas terkait untuk mengatasi persoalan tersebut. Salah satu langkah yang akan ditempuh adalah memisahkan sampah basah untuk segera diangkut menggunakan truk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan.

"Tadi dari kelurahan menuturkan Pak Lurah sudah bicara dengan DLH dan dinas terkait. Jalan satu-satunya, sampah basah dikelompokkan lalu diangkut ke Piyungan. Kami diminta menunggu sampai hari Rabu untuk penyelesaian masalah ini," jelasnya.

Joko menegaskan warga pada dasarnya masih toleran, mengingat persoalan sampah di Kota Yogyakarta yang cukup kompleks. Namun demikian, warga berharap pengelolaan TPS3R tidak sampai menimbulkan dampak bau yang mengganggu lingkungan sekitar.

"Warga itu intinya toleran karena tahu sampah di Kota Yogya luar biasa banyaknya. Hanya harapannya tidak membawa bau dan mengganggu warga sekitar TPS3R," katanya.

Hal senada disampaikan Isnardi, warga RT 32 Mendungan. Ia berharap persoalan bau dapat segera diatasi dan tidak terulang kembali di masa akan datang. Warga berharap hingga batas waktu yang dijanjikan, persoalan bau menyengat dari TPS3R Kranon dapat teratasi sehingga tidak lagi mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat sekitar.

"Kami berharap masyarakat juga lebih cermat dalam memproduksi sampah. Karena kami yang tinggal dekat TPS3R ini yang paling merasakan dampaknya," pungkasnya.

Lurah Sorosutan, Zulazmi yang menemui warga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengundang DLH karena merasakan gangguam yang dialami warga masyarakat sekitar. Oleh DLH, sampah organik yang ada di unit tersebut akan diangkut seluruhnya ke Piyungan pada Rabu (17/12/2025).

"Kami sudah sampaikan ke DLH, mesakke teman-teman warga Mendungan, kalau tidak segera dapat solusi. Untuk sampah yang membuat bau itu organik, yang hanya bisa diangkut ke TPA Piyungan, itu hanya bisa Senin dan Rabu. Nah Rabu besok akan diangkut. Untuk solusinya, di TPS3R ini tidak boleh lagi menampung sampah organik," tandasnya. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

X