PEMERINTAH DIY tidak buru-buru untuk terapkan ‘New Normal’ (tatanan kehidupan baru) di era pandemi Covid19. Selain harus menyiapkan lebih dahulu standar operasional prosedur (SOP) tentang protokol kesehatan, termasuk di destinasi wisata, sekolah sampai pusat perbelanjaan, ada empat hal lain menyebabkan kebijakan itu tidak terburu-buru diterapkan :
Masih Susun SOP Aktivitas Masyarakat
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY kepada wartawan, Selasa (26/5 mengemukakan, Pemda DIY belum bisa memastikan kapan normalisasi dimulai karena masih menyusun SOP protokol aktivitas masyarakat. Mengingat pembahasan (kajian) tentang ‘New Normal’ itu masih terus dilakukan secara lintas sektoral, termasuk dengan melibatkan
kabupaten/kota maupun Forkompinda.
Harapannya, bisa ditemukan konsep yang tepat sesuai dengan kondisi DIY. Dalam pandangan Baskara Aji, pandemi Covid-19 belum bisa dipastikan kapan akan berakhir. Oleh karena itu masyarakat termasuk yang ada di wilayah DIY harus siap menyambut adanya ‘New Normal’. Untuk itu, sejumlah persiapan mulai dilakukan oleh Pemda DIY. Salah satunya dengan menyiapkan SOP
Diterapkan Secara Bertahap
"Semua orang belum tahu kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Sementara di sisi lain masyarakat butuh melakukan aktivitas harian. Karena tidak mungkin mereka terus berdiam diri di rumah saja. Bagaimana aktivitas tetap bisa berjalan tapi tetap waspada dengan penularan Covid-19,†ujar Baskara Aji.
Dengan mempertimbangan perkembangan tersebut, menurut Baskara Aji, pelaksanaan ‘New Normal’ di DIY akan diberlakukan secara bertahap dengan melihat situasi di lapangan. Misalnya, saat diterapkan, perlu diatur apakah pegawai masuk setiap hari, terus posisi duduknya nanti seperti apa. Begitu pula untuk aktivitas pembelajaran
di sekolah dan pengelola tempat wisata diminta bisa mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Hitung Physical Distancing
â€Setelah ‘New Normal’ diterapkan, pengelola objek wisata seperti Candi Prambanan harus menghitung physical distancing dengan memberlakukan kuota misal 100. Nantinya pengunjung yang 101 tidak boleh masuk, atau kalau sudah memenuhi kuota nanti diarahkan ke Candi Ratu Boko,â€ungkap Baskara Aji.
Saat dimintai tanggapan sejauhmana efektivitas new normal untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Baskara Aji menyatakan, saat pemberlakuan new normal aturan tentang jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan menjadi wajib dan tidak boleh dilanggar. Karena protokol kesehatan akan dilakukan di semua hal. Tidak seperti sekarang dimana orang masih melakukan aktivitas kesehatan, tapi protokolnya ada yang belum ditepati.
â€Saya berharap dengan diterapkan new normal masyarakat itu secara mandiri sudah paham bagaimana menghindari dari penularan Covid-19. Tidak seperti sekarang dimana kita masih toleran. Tapi besok, jika new normal diterapkan kalau masuk ke toko tidak pakai masker tidak boleh masuk. Terus sebelum masuk harus cuci tangan dulu, dan itu harus jadi kebiasaan seharihari,â€tandasnya.