YOGYA, KRJOGJA.com - Sepekan jelang puasa Ramadan, kedatangan penumpang di Terminal Giwangan tidak mengalami kenaikan. Jumlah penumpang baik yang berangkat maupun datang tetap sama seperti hari biasa saat pandemi Covid-19.
Kapala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogya Windarto, mengatakan semenjak ditetapkan tanggap darurat Covid-19 terjadi penurunan cukup drastis dibanding sebelumnya. "Hari-hari biasa sebelum darurat Covid-19 untuk antar kota antar provinsi (AKAP) kedatangan bus di giwangan berada di angka 500 hingga 700 kedatangan, tetapi kini pada April hanya sekitar 100 kedatangan. Menjelang Ramadan ini juga tidak ada kenaikan," ujarnya, Minggu (19/4/2020).
Sementara itu untuk bus antar kota dalam provinsi (AKDP) juga mengalami penurunan. Sebelum dilakukan darurat Covid-19 angka jumlah kedatangan bus AKDP kurang lebih seratus unit lebih.
Sedangkan setelah ditetapkannya darurat Covid-19 jumlah kedatangan maupun keberangkatan AKDP mengalami penurunan yang signifikan. Saat ini tiap harinya hanya puluhan bus yang datang dan berangkat dari Terminal Giwangan.
"Otomatis jumlah penumpang yang datang maupun berangkat dari terminal Giwangan mengalami penurunan. Sebelum darurat Covid-19 penumpang untuk AKAP mencapai ribuan orang, sekarang hanya ratusan saja," paparnya.
Walaupun terjadi penurunan pihaknya tetap melakukan penyemprotan disinfektan terhadap bus yang masuk melalui Terminal Giwangan. Penyemprotan tidak hanya diperuntukkan pada bagian luar bus saja tetapi juga di dalam bus disemprot disinfektan. Sedangkan untuk para penumpang dilakukan pengecekan suhu tubuh.
Windarto mengaku, pihaknya tidak berjalan sendiri untuk melakukan penyemprotan tetapi juga melibatkan pihak-pihak lain seperti dari pihak Dinas Kesehatan Kota Yogya. "Kalau terjadi sesuatu yang genting kami sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan, karena untuk menangani pasien tidak bisa sembarang orang, harus pihak profesional yang mengevakuasinya," katanya.(Dhi)