yogyakarta

Terminal Giwangan Sepi Penumpang, Dua Bus Bawa Satu Orang

Kamis, 2 April 2020 | 13:10 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Kondisi penumpang di Terminal Giwangan Yogyakarta merosot tajam dibanding hari biasa. Khusus dari arah Jakarta, sejak Selasa (31/3/2020) petang hingga Rabu (1/4/2020) hanya datang dua bus dengan membawa satu orang penumpang.

Oleh karena itu, pemudik dari luar daerah yang menggunakan armada bus reguler dipastikan hanya sedikit. "Tapi bisa jadi pemudik, terutama dari Jakarta itu menggunakan armada carter atau rental sehingga tidak masuk ke terminal melainkan sampai lokasi tujuan yang dituju," urai Kepala Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta, Rabu (1/4/2020).

Menurutnya, sejak 30 Maret 2020 lalu banyak perusahaan otobus (PO) yang memutuskan berhenti beroperasi untuk sementara waktu. Hal ini karena baik penumpang yang datang maupun hendak berangkat mengalami kemerosotan yang sangat tajam. Penumpang dari Jakarta yang biasanya ramai, kini dalam sehari hanya sekitar satu hingga dua penumpang. Begitu juga yang diberangkatkan menuju Jakarta, tinggal satu PO dan hanya memberangkatkan tiga penumpang.

"Itu pun hanya diberangkatkan menuju Purwokerto kemudian dioper menggunakan armada lain. Kalau untuk pemudik ini yang perlu diawasi ialah penggunaan bus carter yang tidak masuk terminal," imbuhnya.

Bekti menambahkan, kondisi serupa juga terjadi untuk rute ke timur atau tujuan Surabaya. Dalam hari biasa, setiap lima menit bisa memberangkatkan penumpang dengan total 70 armada yang beroperasi. Akan tetapi, saat ini setelah empat jam menunggu hanya ada tiga orang penumpang. Pihak PO pun memilih tidak berangkat karena biaya operasionalnya tidak terjangkau.

"Kondisi sekarang di Terminal Giwangan itu banyak bus namun hanya parkir. Mereka datang tapi tidak berani berangkat lagi karena tidak ada penumpang," katanya.

Meski demikian, bagi PO yang masih beroperasi pihak terminal tetap memberlakukan protokol pencegahan penularan Covid-19. Setiap bus wajib menyediakan alat pencuci tangan dan memastikan setiap penumpang memanfaatkannya. Armada yang beroperasi rata-rata hanya jarak pendek seperti tujuan Purwokerto dan Cilacap. Jumlahnya juga berkurang, dari sebelumnya 60 armada kini hanya tiga armada sehari.

Terkait pemantauan pemudik di Terminal Giwangan, tidak hanya dilakukan oleh petugas internal melainkan juga tim dari TNI dan kepolisian. Setiap hari perwakilan Koramil dan Polsek rutin mencatat jumlah penumpang yang datang dan berangkat. "Kalau untuk mudik dan balik gratis kan sudah dibatalkan. Jadi untuk angkutan lebaran tahun ini kami masih menunggu petunjuk dari kementerian," jelas Bekti.(Dhi)

Tags

Terkini