Tak hanya sekedar ejekan saja, namun tindakan fisik juga dialami Argya dengan kondisinya sekarang. Ia mengaku pernah dipukul serta didorong hingga jatuh. Ia tidak mengerti motivasi orang-orang tersebut melakukan hal itu, padahal ia pun tidak mengenal mereka.
Namun walaupun mendapat perlakuan seperti itu, Argya tidak pernah menyerah. Ia berusaha bangkit kembali dan menunjukkan kebisaannya di tengah sakitnya itu. Argya menjadi asisten dosen di kampusnya.
“Langsung ditunjuk aja sih yang jadi asisten dosen itu. Karena ada kaitan juga penyakit parkinson dengan materi yang dibahas, makannya aku dipilih juga. Dosenku juga pernah bilang kalau orang yang paham penyakit itu adalah orang yang menghayati secara langsung. Terus tanggapan dari mereka yang aku asdosin itu katanya asyik. Karena aku lebih membawa ke kasus, menunjukkan contoh riilnya, mempraktekkannya, nggak sekedar teori aja," jelasnya.
Di samping menjadi asisten dosen, Argya juga beberapa kali diminta sharing di seminar maupun kuliah umum. Beberapa diantaranya adalah seminar nasional dan studium generale di kampusnya, di sebuah forum komunitas penyandang disabilitas, hingga di Panti Wredha. Terkadang, ia pun diminta sharing di kelas-kelas tertentu.
Sesekali muncul kesulitan ketika sedang mengisi yakni audience kurang jelas dengan suaranya sehingga tidak dapat menangkap maksudnya. Maka dari itu, cara yang ia lakukan adalah dengan meminta bantuan teman yang ia kenal dalam acara yang diisinya untuk menjelaskan maksudnya.
Pernah Coba Gantung Diri
Argya mengaku tidak mudah menjalani kehidupan dengan penyakit parkinson ini. Gangguan-gangguan seperti kecemasan menyeluruh dan gangguan tidur terkadang muncul. Emosinya pun menjadi tidak stabil, ia menjadi lebih sensitif dan mudah marah.
“Kadang suka kambuh depresi mayornya, jadi muncul keinginan bunuh diri, menabrakkan diri ke orang atau suatu benda. Aku pernah lakukan itu 6 kali, bahkan sempet over dosis juga. Pernah juga mau gantung diri pas awal-awal kena, dan saking frustrasinya aku juga pernah minta disuntik mati. Tapi sekarang udah nggak gitu," kata lelaki dua bersaudara ini.