yogyakarta

Masalah TPST Piyungan Berlarut-larut, Sampah Rumah Tangga tak Terangkut

Kamis, 28 Maret 2019 | 12:22 WIB

"Kami juga mengajak warga Kota Yogyakarta untuk bersama-sama mengelola sampahnya, baik sampah organik dengan biopori, komposter, dan keranjang takakura maupun sampah non-organik dengan memanfaatkan bank sampah yang ada di Yogyakarta."

"Mohon dukungan dan doa dari segenap warga Kota Yogyakarta agar TPA Piyungan dapat beroperasi kembali. Atas ketidaknyamanannya kami mohon maaf sebesar-besarnya," demikian postingan admin.

Sebagaimana diketahui Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Bantul belum bisa memastikan kapan truk boleh masuk dan membongkar sampah. Sejauh ini TPST masih melakukan pengurukan supaya truk bisa masuk ke lokasi pembongkaran. Persiapan lokasi pembongkaran dan akses jalan itu maksimal akan selesai Jumat pekan ini. Merujuk data TPST Piyungan dalam sehari sedikitnya 700 ton sampah masuk dari Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta serta Kabupaten Sleman.

"Dari angka 700 ton itu, 50 persen dipasok dari Kota Yogyakarta, 30 persen dari Kabupaten Sleman dan Bantul 20 persen. Sehingga bisa dikalkulasi jumlah sampah yang belum terjangkau di masyarakat . Karena sejak Sabtu lalu TPST ini sudah diblokade warga," kata Staf Pengelolaan Sampah Terpadu Piyungan Sumarwan, Rabu (27/3/2019) petang. 




-

Pihaknya berusaha agar TPST secepatnya bisa dibuka kembali untuk menghindari sampah menggunung di masyarakat. Meski begitu, TPST baru dibuka jika semua siap untuk digunakan bongkar muat. Jangan sampai terjadi lokasi pembuangan dan akses jalan belum siap, tetapi  truk boleh masuk pasti akan memicu antrean.  "Sekarang ini baru proses penataan lokasi pembongkaran sampah serta pengurukan akses menuju titik pembongkaran," ujarnya. (*)  

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB