YOGYA, KRJOGJA.com - Masih belum rampungnya masalah pembuangan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Bantul menyebabkan sampah rumah tangga yang biasanya rutin diangkut, kini menumpuk.Â
Tumpukan sampah menjadi pemandangan hampir di setiap rumah tangga hingga Kamis (28/03/2019). Bahkan, menimbulkan bau tak sedap akibat gunungan sampah yang sudah tiga hari belum terangkut itu. Pemandangan serupa juga terjadi di Jalan Laksda Adisucipto (Jalan Solo). Berdasarkan pantauan Karung beras berisi sampah dibiarkan menumpuk. Padahal, sebelumnya kawasan ini cenderung bersih dari sampah. Petugas kebersihan selalu siaga menyapu, sampai mengangkut sampah dari rumah tangga.
BACA JUGA :
Sampah Terus Menggunung, Apa Kabar TPST Piyungan?
Persoalan TPST Piyungan Kian Pelik, Warga Tutup Jalan
Akibat hal masyarakat memposting keluhan itu dalam media sosial dengan membuat tanda pagar (tagar) #Jogja Darurat Sampah. Seperti yang diposting pemilik akun sosial facebook Budi Harjana, Warga Seyegan, Kabupaten Sleman dimana tumpukan sampah di depan rumahnya sudah dua hari ini belum terangkut oleh petugas. Termasuk, postingan pemilik akun Adham Azam karena sampah rumah tangga selama tiga hari masih menumpuk. Dia kebingungan mengurangi tumpukan sampah yang semakin bertambah.
Sementara itu akun facebook resmi milik Dinas Informasi, Komunikasi dan Persandian Kota Yogyakarta mengunggah petugas kebersihan hanya bisa menyemprotkan disinfektan pada gunungan sampah guna mengurangi bau tak sedap. Hal itu dilakukan di beberapa sudut kota."Karena kondisi TPA Piyungan yg menangani pembuangan akhir sampah di Jogja, Sleman, dan Bantul sampai dengan hari ini masih ditutup, maka pengangkutan sampah di Kota Yogyakarta belum bisa dilakukan secara maksimal. Sementara ini Pemkot melalui Dinas Lingkungan Hidup mengerahkan tenaga untuk merapikan tumpukan sampah dan melakukan penyemprotan disinfektan untuk mengantisipasi penyebaran bakteri dan penyakit serta memininalisir bau."