YOGYA, KRJOGJA.com - Upaya revitalisasi Hotel Toegoe memasuki babak baru. Setelah terjalin komunikasi yang makin intens dari Pemda dengan pemilik, sejumlah persiapan dan rencana terus dimatangkan untuk melestarikan Bangunan Cagar Budaya yang saat ini sudah memiliki status secara nasional.
Dengan revitalisasi, pengembangan dan pemanfaatan yang tepat guna serta sesuai kaidah dapat tercapai. Pemilik diharapkan dapat mengelola Hotel Toegoe dengan baik sehingga menguatkan Yogyakarta sebagai kota budaya yang konsisten terhadap pelestarian cagar budaya. Selain itu tentu dengan keberadaannya di sepanjang Sumbu Filosofi akan dapat menjadi amunisi penguat usulan sebagai warisan budaya dunia melalui UNESCO.
"Tahap pertama ini memang masih proses pembersihan dulu. Hal itu sebagai tindak lanjut surat peringatan yang kami sampaikan sebelumnya. Pada tahap berikutnya, menunggu hasil rembug intern Pemda DIY dan pemiliknya," tutur Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi kepada KRJOGJA.com, Minggu (27/1/2019).
Namun demikian sebut Dian, pada prinsipnya nanti secara bertahap hingga pada tahapan pemeliharaan. Yakni meliputi pelindungan fisik dengan perbaikan/pemugaran serta pengembangannya, meliputi rencana revitalisasi dan pemanfaatan. Hanya saja sebelum masuk tahapan-tahapan tersebut, harus telah selesai lebih dulu pembahasan dengan pihak pemilik.
"Karena posisinya murni masih kewenangan pemilik. Hanya saja saat ini masih ada pengawalan dan pendampingan dari Disbud dan BPCB DIY hingga nanti sampai pada proses-proses yang saya sampaikan tadi," ungkap Dian.
Untuk konsep teknisnya, Disbud DIY sedang mempersiapkan alternatif-alternatif tahapan sesuai kesepakatan dengan pemilik nantinya. Dian juga memastikan tahapan-tahapan yang direncanakan dan nantinya dilakukan jika sudah ada kesepakatan, sesuai dengan prinsip pelestarian bangunan cagar budaya dan kawasan cagar budaya yang melingkupinya.
Sementara itu Dian juga mengimbau dengan kondisi yang ada saat ini, kawasan bangunan Hotel Toegoe agar tetap tertutup untuk umum meski lingkungannya sudah dilakukan pembersihan. Hal tersebut mengingat bangunan dalam kondisi sangat rentan. Kondisi tersebut sangat membahayakan siapapun yang dimungkinkan mudah masuk jika dibuka secara umum.