YOGYA, KRJOGJA.com - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III menunjukkan kepeduliannya melalui upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya di hadapan generasi milenial Yogyakarta dalam pemberantasan narkoba. Kegiatan ini dipusatkan di Gedung Asri Medical Center (AMC) Yogyakarta, Kamis (08/03).
Di hadapan sekitar 350 mahasiswa, Pelindo III menegaskan kembali komitmen yang telah terjalin dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Desember 2017 lalu di Jakarta, yakni upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Prekursor Narkotika.Â
Menurut Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN Dunan Ismail Isja, keberhasilan aksi P4GN tidak bisa hanya mengandalkan peran BNN maupun Pelindo III saja. “Dibutuhkan partisipasi aktif dari penggiat anti narkoba yang berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa, sehingga proses identifikasi penyalahgunaan narkoba semakin cepat ditangani,†kata Dunan dalam sambutannya.Â
Dunan menjelaskan peredaran narkoba kerap dilakukan melalui jalur laut dan pelabuhan tidak resmi atau disebut juga dengan jalur tikus. “Karena itu, kami berkolaborasi dengan Pelindo III agar memberikan perhatian khusus terhadap persoalan ini,†lanjutnya.
Sementara itu, Human Capital and General Affair Director Pelindo III Toto Heli Yanto upaya P4GN sesungguhnya telah gencar dilakukan di wilayah kerjanya yang mencakup tujuh provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. “Kami menerapkan sistem pengawasan yang cukup ketat di seluruh lingkungan kerja kami,†kata Toto Heli Yanto.Â
Meski demikian, ia tidak menampik adanya sejumlah kendala dalam pelaksanaannya, terutama dalam hal indentifikasi varian narkoba yang semakin banyak turunannya.Â
"Faktor expertise yang dimiliki BNN tentu kami butuhkan untuk mengenali dengan mudah pola pendistribusian narkoba, perilaku tidak wajar para pengguna dan pengedar narkoba yang bisa saja ditemui di pelabuhan-pelabuhan kami,†katanya.Â