yogyakarta

40 Persen Sampah Belum Terkelola

Selasa, 21 Februari 2017 | 19:40 WIB

WATES (KRjogja.com) - Sampah yang ada di lingkungan masyarakat, lebih dari 40 persen belum terkelola dengan baik. Masyarakat masih banyak yang membuang sampah sembarangan, dan belum seluruh rumah tangga dan tempat-tempat umum nemiliki tempat sampah terpilah.

"Hal itu tentu saja menimbulkan dampak negatif lingkungan, baik yang berkaitan dengan bahan berbahaya dan beracun (B3) maupun dampak lingkungan lainnya. Ini menjadi tugas bersama, baik pemerintah, masyarakat serta lainnya," kata Wakil Gubernur DIY Paku Alam X saat membuka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2017 DIY yang dipusatkan di halaman Kantor Pemkab Kulonprogo, Selasa (21/02/2017).

Peringatan HPSN diikuti lebih dari 300 orang baik pelajar maupun unsur lainnya, yang diawali dengan gropyok sampah di Pasar Wates dilanjutkan Apel peringatan HPSN, serta pameran produk hasil daur ulang pengelolaan sampah dan sarasehan tentang pengelolaan sampah.

Paku Alam X berkesempatan juga meninjau pameran produk dari daur ulang sampah.

Pengelolaan sampah di DIY oleh kelembagaan masyarakat yang tergabung dalam jaringan pengelolaan sampah, diapresiasi oleh Wagub DIY. "DIY menjadi pionir bagi nasional dalam ide-ide pengelolaan sampah melalui berbagai teknologi terapan tepat guna," ujar Paku Alam X.

Kulonprogo, diungkapkan Penjabat Bupati Kulonprogo Ir Budi Antono MSi, mendorong peran serta aktif masyarakat dalam mengelola sampahnya dengan mengedepankan azas manfaat dengan salah satu bentuknya adalah Bank Sampah dan  Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS 3R) artinya mengurangi - menggunakan - daur ulang, yang dikelola secara mandiri.

"Komitmen Pemkab sangat terbantu dengan kerjasama dan dukungan dari Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) baik tingkat provinsi maupun kabupaten.Kolaborasi antara Pemkab Kulonprogo dengan JPSM Merti Bawono Asri, yang terbentuk pada tahun 2012 dapat dilihat dari jumlah Bank Sampah dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) 3R yang terus bertambah di masyarakat hingga saat ini. Sampai tahun 2016, terdapat 82 Bank Sampah dan 8 TPST 3R yang beroperasi secara aktif dan mandiri," ujar Budi Antono.

 

Terhadap adanya pameran hasil pengolahan sampah, masyarakat Kulonprogo didekatkan pada bukti nyata bahwa limbah sampah jika dikelola dengan baik, menjadikan nilai sampah menjadi luar biasa. "Jogja hampir sama dengan bali terkait dengan craft penanganannya, namun jogja bisa lebih unggul  kreativitasnya," katanya. (Wid)

Tags

Terkini