YOGYA (KRjogja.com) - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama BRI dan BNI secara resmi melakukan ujicoba penggunaan Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi pelajar di wilayah DIY, Rabu (19/10/2016). Beberapa sekolah seperti SMA N 9 Yogyakarta, SMP N 6 Yogyakarta dan SMK N 2 Yogyakarta dipilih sebagai lokasi ujicoba kartu yang digagas oleh Presiden Joko Widodo ini.
Kartu yang diberinama KIP Plus ini memungkinkan siswa pemiliknya untuk bisa bertransaksi secara non tunai di lokasi-lokasi yang telah ditentukan seperti koperasi sekolah dan mobil pelayanan keliling BRI dan BNI. Ujicoba tersebut dipimpin langsung oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad mewakili Mendikbud Muhajir Effendi yang berhalangan hadir ke Yogyakarta.
Kepada wartawan, Hamid mengatakan sengaja memilih Yogyakarta sebagai lokasi ujicoba KIP Plus ini karena adanya infrastruktur memadahi di Kota Pelajar ini. Menurut dia, KIP Plus ini selain sebagai kartu identitas penerima Program Indonesia Pintar juga digunakan untuk transaksi non tunai bagi siswa pemegang kartu.
"50 persen dana bantuan tersebut bisa digunakan untuk transaksi non tunai seperti pembelian alat-alat sekolah di lokasi yang sudah ditentukan yang memiliki fasilitas mesin Electronic Data Capture (EDC). Nah, nanti sisanya bisa dicairkan untuk pembiayaan transportasi kebutuhan siswa lainnya," ungkap Hamid.
Di Kota Yogyakarta, total sudah ada 1295 siswa yang menerima KIP Plus hasil kerjasama Kemendikbud bersama BNI dan BRI terdiri dari siswa SMA/SMK dan SMP. "Harapan kami dari DIY ini siswa bisa memanfaatkan adanya KIP Plus ini, untuk kepentingan sekolah," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Kadarmanta Baskara Aji yang turut mendampingi Hamid Muhammad.
Di SMK N 2, beberapa siswa tampak menggunakan KIP Plus untuk berbelanja keperluan sekolah di koperasi. Jilbab seragam dan alat-alat tulis bisa dibeli dengan hanya tinggal menggesek kartu layaknya fungsi ATM pada umumnya. (Fxh)