YOGYA (KRjogja.com) - Layanan distribusi sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tetap beroperasi selama libur Lebaran. Kendati demikian, pengiriman sampah dari permukiman ke TPS rentan tersendat lantaran petugas sampah mandiri di tiap wilayah sebagian ikut libur.
Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogya, petugas yang menjadi tanggungjawabnya hanya menangani fasilitas publik seperti taman dan jalan. Sedangkan yang khusus untuk pengiriman sampah dari permukiman warga menuju TPS biasanya dikoordinir secara berkelompok oleh warga setempat
"Kami bertanggungjawab mendistribusikan sampah dari TPS ke TPA. Sedangkan yang dari rumah-rumah warga ke TPS dikelola masyarakat secara berkelompok. Kalau Lebaran, biasanya mereka juga ikut libur," ungkapnya, Minggu (10/07/2016).
Oleh karena itu, pihaknya kerap menemui sampah-sampah di permukiman yang menumpuk karena berhari-hari tidak dipungut oleh petugas swadaya tersebut. Pengalaman selama Lebaran tahun sebelumnya, sampah permukiman baru didistribusikan ke TPS mulai H+3. Sehingga berdampak pada volume sampah di tiap TPS maupun depo yang melonjak drastis.
Suyana memprediksi, sampah selama Lebaran bisa naik hingga 60 ton perhari. Jika hari biasa volume sampah yang disetorkan ke TPA Piyungan sebesar 240 ton perhari, maka mulai Minggu (10/07/2016) bisa mencapai 300 ton perhari. "Meski ada lonjakan, tapi hari itu juga bisa langsung diangkut ke TPA. Petugas kami tidak libur, mereka tetap lembur meski ada libur nasional," imbuhnya.
Kendati petugas kebersihan di bawah kendali BLH Kota Yogya tidak libur, Suyana berharap masyarakat tetap arif dalam memperlakukan sampah. Rumah tangga sebagai produsen sampah terbesar diminta melakukan pemilahan agar tidak semua sampah dibuang ke TPS. Terutama sampah jenis plastik, kertas, kaleng maupun kaca yang berdayagunakan kembali atau disetor ke bank sampah.
Sedangkan bagi wisatawan yang tengah berkunjung ke Kota Yogya diimbau menaruh sampah di tempat yang sudah tersedia. Hal ini guna memudahkan serta mempercepat pembersihan sehingga kawasan wisata tetap nyaman dikunjungi. (Dhi)