yogyakarta

'Mondolan' Blangkon Jogja dan Solo Beda, Ini Penjelasannya..

Kamis, 23 Juni 2016 | 15:40 WIB


2. Blangkon Solo

Masyarakat Solo waktu itu lebih dulu mengenal cukur rambut karena pengaruh belanda, dan karena pengaruh belanda tersebut mereka mengenal jas yang bernama beskap yang berasal dari beschaafd yang berarti civilized atau berkebudayaan.

Tidak adanya tonjolan pada blangkon hanya diikatkan jadi satu dengat mengikatkan dua pucuk helai di kanan dan kirinya mengartikan bahwa untuk menyatukan satu tujuan dalam pemikiran yang lurus adalah dua kalimat syahadat yang harus melekat erat dalam pikiran orang jawa.

Secara keseluruhan penempatan blangkon dikepala merupakan anjuran agar segala pemikiran yang dihasilkan dari kepala tersebut selalu membawa nilai-nilai keislaman. Dalam artian sebebas apapun pemikiran yang dihasilkan oleh otak, agama islam selalu menjadi mainstream. Jadi, segala pemikirannya akan berguna bagi orang banyak, tidak malah menyengsarakan. Juga berguna bagi seluruh alam sebagaimana islam yang rahmatan lil’alamin. (*)

Sumber: Wikipedia

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB