yogyakarta

Pemkot Sulit Pastikan Kapasitas PKL Malioboro

Minggu, 3 Maret 2013 | 20:42 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro masih belum bisa menentukan kapasitas Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di kawasan Malioboro. Sesuai Perwal No 37/2010 tentang Penataan PKL Kawasan Khusus Malioboro - Ahmad Yani, jumlah PKL memang sudah tidak boleh ada penambahan.


Kepala UPT Malioboro Syarif Teguh menjelaskan, dari total panjang kawasan Malioboro sekitar 1,4 kilometer, hanya 900 meter saja yang bisa digunakan untuk arena berjualan. Hal ini karena area titik nol kilometer harus steril dari perdagangan. "Dari 900 meter itu berapa kapasitasnya, ya masih kami tata. Dalam perwal belum disebut tetapi jumlah yang ada saat ini akan kami jadikan patokan," ungkapnya, Rabu (03/04/2013).


Syarif mengakui, dengan mengatur jarak antar pedagang sebenarnya kapasitas sudah bisa diperkirakan. Data yang dilaporkan para kelompok pedagang juga sudah diterima, yakni mencapai sekitar 2.400 pedagang, baik yang berada di sisi timur atau barat. Akan tetapi pihaknya perlu melakukan komunikasi kepada pemilik toko serta instansi terkait.


Oleh karena itu, dalam penataan kali ini seluruh pedagang wajib mengajukan izin ulang seperti saat pertama kali mengurus izin baru. "Satu per satu akan kami cek dengan melibatkan berbagai instansi. Akhir tahun nanti kami harapkan semua sudah selesai sehingga kepastian jumlah pedagang bisa diketahui," paparnya.


Sembari menata ulang para PKL, UPT Malioboro juga akan mendata jumlah andong dan becak yang saban hari beroperasi. Pendataan kendaraan ringan tersebut sekaligus untuk membatasi agar beban lalu lintas kawasan Malioboro tidak berlebihan.


Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, M Ali Fahmi sebelumnya mengungkapkan, pendataan dan penataan PKL di Malioboro seharusnya bisa dilakukan dalam waktu cepat. Jika pengajuan izin sudah diterima petugas, maka instansi terkait seharusnya bisa langsung mengecek atau verifikasi ke lapangan. Sehingga tanpa harus menunggu akhir tahun, penataan tersebut sudah bisa selesai. 


"Jika jumlah saat ini sudah cukup penuh, maka pemkot wajib mencarikan solusi. Kalau Malioboro cukup penuh dengan pedagang, nanti pengunjung semakin tidak nyaman," ungkapnya. (R-9)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB