KRjogja.com - YOGYA - Semangat dan jiwa patriotisme para pahlawan dalam memperhatikan kaum lemah menginspirasi Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) Korwil D.I. Yogyakarta.
Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November tahun 2023, yang dilaksanakan dalam bentuk sarasehan pada Kamis, (9/11/2023) di kediaman ketua IKPNI Korwil DIY, GBPH. H. Prabukusumo, Jalan Ngadisuryan nomor 2, kawasan alun alun selatan Yogyakarta, mengagendakan pemberian donasi dana pendidikan kepada anak yatim.
Aksi ini menjadi bagian dari upaya untuk mengisi kemerdekaan, dengan ikut membangun negeri. Nampak hadir dalam kegiatan ini Kadinsos Prov. DIY Endang Patmintarsih, unsur keluarga Pahlawan Nasional, perwakilan anak yatim dan media massa. Pemberian santunan diterima 11 anak yatim yang berasal dari dalam dan luar kota Yogyakara.
Baca Juga: Stadion Maguwoharjo Bakal Direnovasi, Apa Saja yang Diubah?
“Aksi pemberian bantuan dana pendidikan ini dapat terlaksana berkat kesadaran anggota IKPN DIY, sehingga urunan guna berbagi kepada sesama kita yang lemah. Hal ini selaras dengan tema nasional Hari Pahlawan yaitu Semangat Pahlawan Untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan. Harapannya hal ini dapat membantu dan memotivasi anak -anak yang kurang beruntung itu , untuk berprestasi menggapai cita-cita,” ujar Gusti Prabukusumo.
Sementara pada pelaksanaan sarasehan, acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh seluruh keluarga besar IKPNI dan tamu undangan yang tampak bersikap tegap dan hikmat. Dilanjutkan dengan pembacaan doa bagi kselamatan bangsa dan negeri, serta pemotongan tumpeng oleh ketua IKPNI korwil DIY GBPH. H. Prabukusumo. Ini sebagai lambang rasa syukur, atas tetap bersatunya bangsa dan negara Indonesia dan tetap terciptanya guyub rukun antar keluarga Pahlawan Nasional dan masyarakat.
Pada sambutan pembukaan, Ketua IKPNI Korwil DIY GBPH. H. Prabukusumo, menyampaikan tiga pesan, yaitu agar keluarga besar IKPNI Korwil DIY dan masyarakat luas menerapkan ajaran Mikul Duwur Mendem Jero, menerapkan pikiran mulya dalam segala peran dan selalu berusaha berbuat manfaat bagi sesama.
Baca Juga: Banyak yang Bilang Stadion Maguwoharjo Keramat, Ternyata Ini Penyebabnya
“Saya berpesan agar kita semua juga selalu memelihara dan menjaga kesehatan dan khusus kepada anak-anak kita yang sudah tidak memiliki lagi orang tua atau yatim, saya berpesan agar tetap bersemangat menggapai cita-cita. Belajarlah yang rajin dan agar selalu berpikiran maju, agar setelah dewasa nanti menjadi orang yang mulia,” jelas Gusti Prabu.
Pada sesi berikutnya, disampaikan cerita sejarah kejuangan KGPAA Paku Alam VIII yang berdasar Kepress No 96/TK/Th 2022 tanggal 3 November 2022 telah ditetapkan menjadi pahlawan nasional.
”Ketauladanan KGPAA Paku Alam VIII adalah mementingkan kepentingan bangsa. Sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan KGPAA Paku Alam VIII menyatakan, daerah Yogyakarta menjadi bagian dari Republik Indonesia. Dengan maklumat ini, NKRI menjadi utuh hingga saat ini. Saat Republik Indonesia harus berpindah ibukota ke Yogyakarta, KGPAA Paku Alam VIII mempersilakan Pura Pakualaman digunakan menjadi kantor Pemerintah RI,” terang GPH Indrokusumo yang merupakan putera dari Pahlawan Nasional ini.
Baca Juga: SMK Piri I Yogya Terbakar, 8 Mobil Padamkan Api Hingga 2 Jam
Kegiatan penutup adalah ramah tamah, yang berlangsung hangat dan dinamis. Hadir pada acara ini, para keturunan keluarga Pahlawan Nasional seperti Harcanie Prabukusumo (Sultan HB IX), Indah Sri Achdiati (Ki Suryo Pranoto), Teguh Sudirman (Jend. Sudirman), Ganis Sugiyono (Kol. Soegiono), Suryo Putra dan Rahadi S Abra (Pangeran Diponegoro), Anik Yudhastowo (Ki Mangunsarkoro), Widyawati (Ki Hajar Dewantara), Ahmad Djam’an dan Widyastuti (KHA Dahlan), Hary Sutrasno (Kasman Singodimedjo), Eri Ratmanto (Mangkunegoro I), dan Haryo Katamso (Brigjend Katamso). Nisrinun Ni’mah (KH Wahab Abdullah),Tofani Pane (Lafran Pane) dan perwakilan dari KH. Fachrudin.(*)