yogyakarta

PSI Wakili Anak Muda, Gerindra Terbaik di Parlemen Versi Katadata Insight Center

Selasa, 14 November 2023 | 17:09 WIB
Launching survei KIC (Istimewa)



Krjogja.com - YOGYA - Katadata Insight Center (KIC) merilis hasil survei periode 11-17 Oktober 2023 yang menunjukkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipersepsikan sebagai partai politik yang paling mewakili anak muda. PSI berada diperingkat teratas dengan 37,2 persen responden, diikuti Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 13,2 persen dan PDI Perjuangan 9,6 persen.

Selain itu dirilis pula data dari sembilan partai politik yang memiliki wakil di DPR RI, Gerindra dianggap oleh anak muda sebagai partai yang memiliki kinerja terbaik. Partai yang didirikan Prabowo Subianto itu dipilih oleh 24,2 persen responden, diikuti PDIP 22,9 persen dan Partai Amanat Nasional (PAN) 12,4 persen.

“Partai-partai yang muncul di peringkat tersebut dianggap menyuarakan kepentingan anak muda dan menggunakan cara-cara kampanye yang disukai anak muda,” ungkap Manager Survei KIC, Satria Triputra Wisnumurti, saat peluncuran dan diskusi temuan survei, Selasa (14/11/2023).

Baca Juga: PSS Mulai Latihan di Jeda Internasional, Pemain Baru Belum Tampak

Survei tersebut menggunakan platform data collection tSurvey yang diambil pada 11-17 Oktober 2023. Populasi survei adalah Gen Z (17-26 tahun) dan Milenial (27-42 tahun) yang memiliki nomor handphone dan tersebar secara proporsional di 34 provinsi seluruh Indonesia berdasarkan sensus penduduk BPS 2020.

Responden pada survei berjumlah 1.005 responden dengan margin of error +/-3.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Selain persepsi terhadap partai politik, hasil survei memperlihatkan bahwa kriteria yang sama juga berlaku untuk pasangan capres-cawapres.

Sosok calon pemimpin yang dianggap merepresentasikan anak muda adalah yang menyuarakan kepentingan anak muda (63,7 persen), cara berkampanye mencerminkan anak muda (44,9 persen) dan berasal dari partai politik yang memilih kader/pengurus berusia muda (27,3 persen).

Baca Juga: Inggris Fokus Lawan Iran, Lupakan Kemenangan Besar atas Kaledonia Baru

Dalam memilih capres dan cawapres, sebagian besar (35,5 persen) responden memperhatikan jejak rekam, diikuti visi-misi (29,8 persen), dan kompetensi (12,4 persen). Latar belakang sebelum menjadi politisi juga menjadi perhatian responden. Sebanyak 25 persen responden menyukai kandidat yang berasal dari dunia akademik, lalu militer (20,8 persen), dan aktivis (14,5 persen).

Untuk posisi atau pengalaman yang paling disukai dari para capres-cawapres adalah pernah menjabat gubernur (39,6 persen), menteri (23,1 persen), dan bupati/walikota (12,3 persen).

"Meski capres-cawapres dicalonkan oleh partai politik, sebagian besar responden (48, persen) lebih menyukai tokoh yang bukan kader partai,” sambung Satria Triputra.

Baca Juga: Pergerakan Wisman ke Yogyakarta Terus Membaik

Satria mengatakan, survei online nasional yang digelar KIC bertujuan menggali persepsi anak muda terhadap dinamika politik di tanah air menjelang pemilihan umum.

Suara anak muda (Gen Z dan Milenial) perlu diakomodir oleh partai politik dan pasangan capres-cawapres karena jumlah mereka mencapai 113 juta, atau hampir 57 persen dari total daftar pemilih tetap.

Temuan survei nasional KIC yang tak kalah penting adalah sumber yang dijadikan rujukan oleh anak muda untuk mengetahui kabar terkini dan menentukan sikap politik mereka. Di tengah melimpahnya sumber informasi, survei menunjukkan akun sosial media milik portal berita online menjadi pilihan 80,4 persen responden.

Selanjutnya adalah berita televisi (44,6 persen) dan portal berita online (36,6 persen). Adapun akun-akun media sosial capres-cawapres dan partai politik hanya diikuti 11,6 persen dan 8,2 persen responden.

Baca Juga: Iran Berharap Dapat Dukungan Suporter Indonesia saat Lawan Inggris

Sebagai penyampai pesan, survei menunjukkan bahwa jurnalis (dipilih oleh 45 persen responden) adalah sosok yang berpengaruh bagi anak muda, diikuti aktivis (37,8 persen), dan akademisi (37,4 persen).

“Pilihan terhadap sumber rujukan berita dan sosok yang paling berpengaruh sebagai penyampai pesan tersebut menunjukkan bahwa jurnalisme lebih dipercaya dan memainkan peranan penting dalam ekosistem informasi di Pemilu 2024,” lanjut Satria.

Satria mengatakan, sebagian besar anak muda (87,2 persen responden) menyebutkan bahwa mencoblos saat pemilu adalah bentuk partisipasi politik yang akan mereka lakukan.

Baca Juga: Realisasi Penerimaan Pajak DIY Menggembirakan

Maka itu menurut dia, sosialisasi program capres-cawapres dan partai politik menjadi krusial dan harus memberikan solusi atas kesulitan yang dihadapi kaum muda.

"Yang pertama adalah lapangan pekerjaan (48,2 persen), lalu diikuti jaminan Kesehatan dan kesejahteraan rakyat (13,5 persen) dan ekonomi digital/kreatif (13,2 persen). Sedangkan program kampanye yang diharapkan adalah pelatihan kewirausahaan, bakti sosial dan seminar/diskusi publik.

Lebih lanjut, survei nasional ini juga menujukkan meskipun mayoritas (59,8 persen) responden anak muda tertarik dengan politik, mereka (51,6 persen) memiliki persepsi yang buruk terhadap politik.

Dari responden yang memiliki persepsi buruk itu mengatakan korupsi menjadi penyebab utama, diikuti oleh kekuasaan, politik uang dan kebohongan. (*)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB