KRjogja.com, YOGYA - Warsangka terpilih sebagai Ketua baru Badan Pengurus Jaringan Wisata Muhammadiyah (BP JWM) dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) 1 Jaringan Wisata Muhammadiyah (JWM) yang diselenggarakan di SM Tower & Convention Yogyakarta, Jalan KH Ahmad Dahlan, Yogya, Jumat-Minggu (17-19/11).
Munas akhirnya memilih Warsangka sebagai Ketua BP JWM periode 2023-2027, dibantu Fathul Mufid (Sekretaris) dan Taufik Ridwan (Bendahara).
Terpilihnya Warsangka setelah 7 formatur yang terdiri Fathul Mufid, Warsangka, Taufik Ridwan, Zalzulifa, Imam Wicaksono, Edwin Ismedi dan Tetra Budiarto Soetopo mengadakan musyawarah mufakat.
Dalam kesempatan itu sebanyak 54 orang pemilih dari 60 orang peserta melalui e-voting. Bagi Warsangka, peserta kebanyakan memilih dengan langsung, umum, bebas dan rahasia (luber).
"Tidak ada suap menyuap, tapi memilih dengan ikhlas dan ke depan, semoga kepengurusan ini, bisa menjalankan dengan amanah dan ikhlas," ujar Warsangka sembari menambahkan, nantinya kepengurusan akan menentukan struktur pengurus BP JWM masa bakti periode tahun 2023-2027.
Baca Juga: Emosi, Oknum Mahasiswa Tusuk Jukir
Ketua lama, Drs H Muhsin B Thoyib Arbas, mengucapkan selamat menjalankan tugas baru kepada Warsangka. "Semoga ke depan, bisa menjalankan tugas dengan maksimal," kata Muhsin B Thoyib Arbad.
Dalam Munas 1 JWM, juga digelar pula Seminar Nasional ‘Pariwisata Berkemajuan yang Ramah Muslim’ dengan narasumber: Tazbir Abdulah, H Riyanto Sofyan-Datuk Rajo Ampel Suku dan Hanum Salsabiela Rais. Ke depan, akan disusun strategi pengembangan pariwisata Indonesia. Mengerucutkan, bahwa wisata Muhammadiyah mengambil STP (Segmentation, Targeting and Positioning) terkait label Wisata Halal dan pengembangan pariwisata Indonesia.
Sementara itu, Menko Bidang PMK Muhadjir Effendy mengatakan, beberapa langkah strategis yang dapat dikembangkan oleh Jaringan Wisata Muhammadiyah (JWM) di antaranya Peningkatan Kualitas Layanan. Hal dilakukan dengan memastikan bahwa setiap destinasi wisata memberiklan pelayanan yang ramah dan mengakomodir kebutuhan wisatawan muslim. Selain itu, Pengembangan Infrastruktur Pariwisata.
Langkah ini guna memudahkan wisatawan muslim dalam menjalankan agamanya, seperti ketersediaan masjid atau tempat salat, restoran halal dan akomodasi yang ramah muslim.
Selanjutntya Pemberdayaan Masyarakat Lokal, Jaringan Wisata Muhammadiyah dapat membantu dalam pengembangan potensi pariwisata di berbagai daerah, sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai islam dan banyak lagi yang lainnya. (Rar)