KRjogja.com, YOGYA - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mengajak para mahasiswa untuk mendukung program ketahanan dan kemandirian pangan melalui koperasi.
"Saya mengajak para mahasiswa untuk tidak ragu memilih koperasi. Koperasi cocok untuk dipilih, karena memiliki potensi besar untuk berkembang, termasuk di sektor pangan," kata Arif, saat memberikan Kuliah Umum dengan tema Dukungan Ketahanan dan Kemandirian Pangan Melalui Kebijakan Pengembangan Koperasi dan UMKM, di Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta, Jumat (24/11/2023).
Terlebih lagi, lanjut Arif, Indonesia memiliki kekayaan alam yang begitu melimpah, yang bisa dimanfaatkan dan dijadikan potensi dalam pengembangan usaha ke depan.
Baca Juga: Resah dengan Hilangnya Budaya Srawung, Muda-mudi Paseko Kotagede Gelar Nandur Srawung Tangga Teparo
"Setiap daerah pasti memiliki produk khas. Itu bisa dikembangkan dan dijadikan produk unggulan daerah melalui koperasi," ucap Arif.
Arif menjelaskan, KemenKopUKM kini tengah fokus mewujudkan koperasi modern di Indonesia. Salah satunya, Koperasi Pangan Modern yang telah mengadopsi teknologi, berpotensi ke dalam skala industri, memiliki akses terhadap sumber-sumber permodalan dan pasar.
"Sehingga, menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan manfaat yang besar kepada anggotanya dengan mengedepankan nilai dan prinsip koperasi," jelas Arif.
SesKemenKopUKM memaparkan, ada tujuh kriteria sebagai koperasi moderen. Yaitu, terhubung dengan offtaker, mengadopsi teknologi/inovasi, memiliki akses terhadap sumber pembiayaan, skala industri/kapasitas produksi besar, hinggga melakukan sinergi antar pihak/berbasis ekosistem.
Baca Juga: Hamas Siap Angkat Senjata Jika Israel Langgar Gencatan
"Yang lainnya, harus profesionalisme tata kelola dan manajemen, serta berbasis anggota dan nilai tambah yang tinggi," kata Arif.
Selain berkoperasi, Arif juga mengajak mahasiswa menjadi wirausaha setelah lulus kuliah kelak. Terlebih lagi, saat ini, pemerintah telah mencanangkan program untuk mencetak 1 juta wirausaha baru yang lahir dari kalangan generasi muda.
"Dan untuk mencetak wirausaha yang tangguh dan mandiri harus dilakukan secara by-design. Harus terus-menerus dilakukan pendampingan sejak awal hingga menjadi wirausaha yang tangguh dan mandiri," kata Arif.
Maka, lanjut Arif, sangat tepat bila mahasiswa memilih jalur menjadi wirausaha, karena saat ini peluangnya begitu terbuka lebar.
Baca Juga: Menuju Indonesia Emas 2045, Perlu Pembangunan Inklusif yang Berkeadilan dan Berketahanan Iklim
"Selain harus tangguh, para wirausaha muda harus memiliki banyak ilmu, mau dan berani mencoba, hingga jangan takut gagal. Ada survei menyebutkan bahwa lebih dari 70% dari kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa, ingin menjadi wirausaha. Maka, jadilah wirausaha yang mampu mencetak lapangan kerja, jangan menjadi pencari kerja," jelas Arif.