Krjogja.com - YOGYA - Lantai dua gedung eks Pusat Perbelanjaan Ramayana tepatnya di Jalan Malioboro kini berubah lebih seram. Lama tak dipakai, lokasi tersebut berubah menjadi rumah Nyi Roro Kidul beserta ratusan barang-barang antik berbagai jaman.
Ruang yang diberinama Museum Horor Indonesia ini merupakan hasil kolaborasi Bejo Production dan Hobikoe Yogyakarta. Museum tersebut ingin menjadi salah satu objek wisata edukatif yang membawa pengunjung ke situasi seram di masa lampau.
Baca Juga: Soal Kasus Dugaan Pengaturan Skor 2018, Begini Kata Presdir PSS Gusti Randa
Musri Bejo dari Bejo Production yang juga inisiator RHI (Rumah Hantu Indonesia) mengungkap konsep yang diusung berbeda dar museum biasanya karena mengedepankan interkatif. Selain dapat menyaksikan benda unik, antik dan langka, pengunjung dapat berinteraksi dengan talent yang memerankan beberapa tokoh mistis yang menjadi legenda di tanah air dengan ada nya Horror Chamber (ruang horror).
"Kami set seperti kamar tidur Nyai Roro Kidul, kamar kunti sampai gendruwo. Jadi ruang-ruang yang selama ini membuat penasaran, bagaimana kamar mereka, kami coba imajinasikan dan hadirkan di museum ini," ungkapnya saat berbincang, Kamis (21/12/2023).
Mukhammad Washar Wasesa dari Hobikoe yang memamerkan barang antiknya menambahkan ada berbagai hal unik, antik dan langka yang bisa disaksikan mulai aneka perabot rumah tangga, meja, kursi, lemari, benda elektronik kuno, dokumen sejarah dari era kerajaan di Indonesia. Ada pula lukisan kuno, motor antik dan perkakas unik yang berasal dari masa lampau.
Baca Juga: Puncak Libur Natal Tahun Baru, 50 Ribu Orang Masuk Jogja Pakai Kereta Api
"Ada alat pelindung kemaluan wanita saat masa perang kerajaan (badong). Jadi para raja atau ksatria meninggalkan istrinya dengan mengenakan celana dalam ini. Ada juga topeng dan perhiasan orang mati, yang dikubur bersamaan dengan orang di masa kerajaan sekitar abad 800 hingga 1.500," imbuhnya.
Tak hanya itu, ada pula Al Quran dari tahun 1.700-an menandai pula era Islam di tanah air. Banyak pula koleksi dari kategori Cina, Eropa dan Jawa yang dibuat masa beratus tahun silam.
"Jadi pengunjung tidak hanya bisa merasakan sensasi horor saja, tapi bisa menjelajah masa lampau. Ada edukasi yang kami sematkan di museum ini," ungkapnya lagi.
Beberapa ruang museum ini mengakomodasi Mahasiswa ISI Yogyakarta untuk menuangkan karya seninya. Beberapa bahkan bisa dibeli oleh pengunjung yang tertarik.
Museum Horor Indonesia di eks gedung Ramayana ini bisa diakses setiap hari mulai 21 Desember 2023 hingga 4 Februari 2024 nanti. Namun, untuk pengunjung dengan riwayat penyakit jantung, ashma, epilepsi, ibu hamil, balita dan manula disarankan untuk tidak mengakses museum ini. (Fxh)