yogyakarta

Punya Program Pengabdian, Perguruan Tinggi Didorong Berkontribusi Pelestarian Cagar Budaya

Minggu, 24 Desember 2023 | 10:02 WIB
FGD bertema 'Penyusunan Kajian Kompensasi dan Insentif Cagar Budaya (Devid Permana)


KRJOGJA.com - YOGYA - Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema 'Penyusunan Kajian Kompensasi dan Insentif Cagar Budaya' di ruang rapat lt 1 Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Senin (27/11). FGD kali ini menghadirkan para akademisi dari sejumlah perguruan tinggi di DIY.

Tenaga Ahli Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Suyata menuturkan, daftar cagar budaya yang terdapat di DIY hingga tahun 2023, sebanyak 992 cagar budaya berupa benda, bangunan, struktur, situs dan kawasan. Agar upaya pelestarian cagar budaya tersebut berjalan dengan baik, maka pemilik-pemilik cagar budaya tersebut perlu diberi penghargaan berupa kompensasi dan insentif cagar budaya.

Baca Juga: CIMB Niaga Permudah Transaksi Nasabah Jelang Libur Nataru

Menurut Suyata, pemerintah daerah dapat memberikan kompensasi dan insentif kepada pemilik cagar budaya yang telah melindungi cagar budaya. Kompensasi dapat berupa uang, atau bukan uang yang dimaksudkan untuk mengurangi/mengganti kerugian akibat kegiatan pelestarian cagar budaya. Sedangkan insentif bisa berupa advokasi, perbantuan, atau bentuk lain bersifat non dana untuk memotivasi pelestari cagar budaya. "Kompensasi dan insentif ini untuk mendorong pelestarian cagar budaya," katanya.

Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Rully Andriadi menuturkan, dalam pemberian kompensasi dan insentif cagar budaya, selain pemerintah, juga membutuhkan peran dari stakeholders seperti kalangan swasta/bisnis, perbankan dan perguruan tinggi/akademisi.

Baca Juga: 'Moega Menyapa', Program Sekolah Menyapa Orangtua

"Dengan adanya keterlibatan stakeholders memberikan kompensasi dan insentif, maka pemiliki cagar budaya akan mendapatkan lebih banyak benefit dari upaya pelestarian cagar budaya, sehingga lebih bersemangat dan termotivasi," ujarnya.

 

FGD bertema 'Penyusunan Kajian Kompensasi dan Insentif Cagar Budaya (Devid Permana)

Menurut Rully, FGD ini bertujuan untuk memetakkan potensi-potensi yang dimiliki para stakeholders untuk ikut berperan dalam pemberian kompensasi dan insentif pelestarian cagar budaya. "FGD sebelumnya kita mengundang perbankan untuk memetakkan benefit (layanan) apa yang bisa diberikan oleh perbankan bagi para pemilik cagar budaya. Dan FGD kali ini kita mengundang perguruan tinggi," ujarnya.

 

Baca Juga: Lampion Semaakin Memperindah Langit di Borobudur

Dikatakan Rully, perguruan tinggi punya banyak program, seperti pengabdian kepada masyarakat, magang mahasiswa dan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Program-program itulah yang sedang dipetakan melalui FGD ini untuk bisa berkontribusi dalam upaya pelestarian cagar budaya. "Kalau hanya pemerintah yang menangani tentu berat, maka kita libatkan stakeholders, salah satunya perguruan tinggi," pungkasnya. (Dev/Feb)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB