Disbud Sleman Gelar Pameran Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Photo Author
- Jumat, 15 September 2023 | 05:45 WIB
Penyerahan prasasti budaya takbenda kepada seni pertunjukan antup dan Upacara adat Pager Bumi Rebo Pungkasan oleh Jazim Sumirat selaku staff ahli Bupati Sleman bidang pemerintah dan hukum. KR-Roby AS
Penyerahan prasasti budaya takbenda kepada seni pertunjukan antup dan Upacara adat Pager Bumi Rebo Pungkasan oleh Jazim Sumirat selaku staff ahli Bupati Sleman bidang pemerintah dan hukum. KR-Roby AS

 

KRjogja.com, Sleman - Dinas kebudayaan Kabupaten Sleman melalui dana keistimewaan tahun 2023 menggelar Pameran Warisan Budaya Takbenda dengan tema 'Sleman berbudaya TRAPSILA (Tembayat, Prasaja, Sembada, Welas Asih)' di Monumen Jogja Kembali (Monjali) dari
tanggal 14-17 September 2023.

Kegiatan menyuguhkan acara pameran warisan budaya takbenda Indonesia, pameran karya lukis, pameran produk olahan objek kemajuan Kebudayaan, pameran temporer museum Gunung Api Merapi dan lomba lukis tingkat SD.

Acara tersebut dihadiri Jazim Sumirat, SH, M.Si selaku staff ahli Bupati Sleman bidang
pemerintah dan hukum, Ari Murti, S. E. selaku anggota dewan komisi B Kabupaten Sleman,
Dian Lakshmi Pratiwi, SS. M.A. selaku Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Edy Winarya, S.Sn. M.
Si selaku Kepala Dinas Kebudayaan Sleman, dan beberapa tamu undangan lainnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Sleman Edy Winarya, S.Sn., N.Si mengatakan, latar belakang
kegiatan ini karena Kabupaten Sleman memiliki keanekaragaman warisan budaya baik benda
maupun takbenda yang sangat potensial.

"Kegiatan penetapan warisan budaya takbenda di Kabupaten Sleman sudah dilakukan sejak tahun 2013 sampai saat ini, sebanyak 21 jenis yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud menjadi warisan budaya tak benda," jelas Edy (14/09/2023).

Edy menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan mengembangkan kekayaan warisan
budaya, meningkatkan apresiasi kebanggaan masyarakat Sleman terhadap ragam budaya yang
ada di Kabupaten Sleman serta meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat serta para pemangku kebijakan terhadap pentingnya warisan budaya tak benda. Selain itu, kegiatan ini juga bentuk promosi warisan budaya tak benda kepada masyarakat luas.

Kurator Pameran warisan budaya takbenda, Heri Kris mengatakan, ada sekitar 47 karya seni yang terdiri dari lukisan 2 dimensi, 3 dimensi dan 1 karya instalasi. "Pada pameran dengan tema TRAPSILA ini sangat menarik karena kita diajak untuk melihat kembali bahwa warisan budaya di Indonesia tidak hanya yang berbentuk fisik tetapi warisan dari leluhur kita ada yang berbentuk spirit tentang kesusilaan, tata krama, dan budi pekerti juga merupakan warisan budaya yang tak kalah penting," katanya.

Dian Lakshmi Pratiwi, SS. M.A. selaku Kepala Dinas Kebudayaan DIY menuturkan, acara ini
merupakan bentuk rangkaian apresiasi terhadap warisan budaya takbenda Indonesia. "Dari 175warisan budaya takbenda Indonesia yang dari DIY, 21 diantaranya dari Kabupaten Sleman dan baru 2 minggu ini kami bersidang di Jakarta, Sleman tambah 1 lagi warisan budaya takbenda," tuturnya. (*-1)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X