yogyakarta

Ingin Menjadi Panatacara Profesional? Yuk Ikuti Sekolah Ini

Minggu, 28 April 2024 | 07:32 WIB
Dinas Kebudayaan melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan lokal, khususnya dalam bidang bahasa dan sastra Jawa melalui Pawiyatan Panatacara (Foto: Dinas Kebudayaan)

KRjogja.com - YOGYA - Guna membekali warga kota Yogyakarta, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) setempat menggelar sekolah untuk pembawa acara berbahasa Jawa atau Pawiyatan Panatacara. Kegiatan ini dilakukan untuk menjadikan 20 peserta yang ikut agar menjadi seorang panatacara profesional.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengatakan kegiatan ini juga salah satu wujud nyata dari upaya pemerintah dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan lokal, khususnya dalam bidang bahasa dan sastra Jawa. Kegiatan ini dilaksanakan secara intensif selama 16 kali pertemuan setiap hari Rabu malam, mulai 24 April hingga 7 Agustus 2024, dan akan diakhiri dengan wisuda.

“Lokasi pelaksanaan pawiyatan bertempat di lantai 2 sayap utara Taman Budaya Embung Giwangan,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat (26/4/2024).

Baca Juga: Syawalan dan Anniversary 8th JK One Mataram Chapter Gelar Hiburan Rakyat, Hadirkan Ndarboy Genk

Masyarakat juga diharapkan bisa lebih memahami dan mengapresiasi seni panatacara. Pawiyatan Panatacara tahun 2024 ini menyediakan kesempatan bagi 20 orang warga Kota Yogyakarta dari ratusan yang telah mendaftar dan menjalani seleksi sebelumnya.

“Para peserta sudah memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu warga ber-KTP Kota Yogyakarta, usia maksimal 45 tahun (pria dan wanita), dan berkomitmen mengikuti program hingga selesai yang disertai surat pernyataan,” katanya.

Sebagian peserta memiliki latar belakang praktisi panatacara/pambagyaharja pemula yang sudah terbiasa menjadi MC (Master of Ceremony) di wilayah kampungnya. Untuk itu pihak dinas menggandeng panatacara professional sebagai narasumber, seperti Faizal Noor Singgih dari Paguyuban Panatacara DIY dan Tri Handoko Putro dari Paguyuban Panatacara Yogyakarta cabang Kota Yogyakarta.

Selama 16 kali pertemuan ke depan, peserta akan dibekali materi seputar sangune (bekal) panatacara, dasar panatacara, busana, panatacara umum lan pambagyaharja (dan sambutan tuan rumah), bab lamaran, bab manten, boyong manten, lelayu/sripah.

Baca Juga: Konser Musikal 'Memeluk Mimpi-Mimpi' Ketika Pendidikan dan Kebudayaan Berpadu

Pawiyatan tidak hanya diselenggarakan dengan metode ceramah saja, tetapi juga praktik. Sehingga mereka diharapkan bisa mengambil manfaat sebanyak mungkin untuk diterapkan dalam pekerjaan secara profesional dan kehidupan bermasyarakat.

“Menjadi seorang panatacara juga dapat membuka peluang kerja yang luas, baik sebagai MC acara formal maupun informal, sehingga memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan karier dan penghidupan,” katanya. (*)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB