yogyakarta

Hadapi Berbagai Persoalan Pekerja Lepas Butuh Proteksi

Minggu, 19 Mei 2024 | 08:16 WIB
Para pembicara saat diskusi sindikasi (istimewa)


Krjogja.com Yogya - Kerentanan khas selalu dialami pekerja dalam hubungan kerja non standar terus menggerus hidup para pekerja lepas (freelancer) termasuk dalam industri media, kreatif, seni, dan budaya. Salah satu kerentanan yang dihadapi pekerja lepas untuk bisa mendapat akses tanah ataupun hunian.

Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI) mencoba mengurai dan mencari solusi, serta memberi masukan menghadapi masalah yang ada. "Tema yang kita angkat kali ini antara ketentanan pekerja, UMR rendah, kondisi kerja tidak pasti, dihubungkan dengan konteks lahan di Jogja," kata Divisi Kesekretariatan SINDIKASI Yogyakarta, Syaifatudina, disela diskusi di PKBI DIY, Sabtu (18/5/2024).

Baca Juga: Prediksi Skor Liverpool vs Wolverhampton di Pekan Terakhir Liga Inggris 2024 Lengkap Head to head dan Line Up

1. Tanah keberlanjutan hidup paling esensial

Syaifatudina menyebut masalah UMR yang rendah menjadi permasalahan bersama. Namun, masalah yang dihadapi para pekerja lepas, tidak hanya masalah hanya persoalan upah. Bagaimana mereka melanjutkan hidup, dibahas dalam diskusi ini.

"Apasih yang dibutuhkan untuk melanjutkan hidup. Tanah itu keberlanjutan hidup paling esensial. Tidak hanya upah layak, tapi juga hunian. Tentunya kami tetap mendukung untuk naikan upah minimum," ujar Syaifatudina.

2. Proteksi lebih untuk para pekerja

Syaifatudina menyebut SINDIKASI mendorong pemerintah memberikan proteksi lebih kepada para pekerja, seperti masalah upah minimum. "Upah minimum, proteksi pekerja itu sangat berhubungan pekerja mendapat hunian layak. Itu hak pekerja," ujar Syaifatudina.

Selain itu menurutnya perlu regulasi yang ketat tentang harga tanah maupun properti di Jogja. "Tidak bisa mengikuti pasar bebas. Kemudian jaminan tunjangan hidup, kesehatan sosial, cuti layak, perlu didorong," kata dia.

Baca Juga: Fraksi PDI Perjuangan DPRD Wonogiri Kecam Kadernya Yang 'Nyabup' Lewat Gerindra

3. Membangun jejaring antar pekerja

Syaifatudina juga memberikan saran kepada para pekerja untuk terus menerus membangun solidaritas pekerja. Para oekerja bisa membangun kepemilikan lahan bersama, pengelolaan bersama.

Divisi Perawatan, Pengembangan Organisasi SINDIKASI Yogyakarta, Faisal mengatakan pertemuan antar pekerja menjadi bagian yang penting. "Menjadi penting ketemu teman-teman, bisa bagus buat disebarluaskan ke orang-orang generasiku," tambah Faisal.

Baca Juga: Evaluasi Sepekan Layanan Jemaah, Banyak Lansia Ungkapkan Kepuasan. Ini Alasannya

Sementara itu dalam diskusi terungkap pekerja lepas kerap menemui masalah kerja hantu seperti ketidakpastian kerja dan tidak ada proyeksi kenaikan gaji. Sementara itu, terjadi pertentangan antara sentimen orang luar dengan penduduk asli. Bahkan, saat ini sudah ada 11 desa yang berubah peruntukannya menjadi perumahan. Data lain mengumgkapkan UMR pekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup layak mencapai Rp4,1 juta dan agar bisa mengakses pembiayaan perumahan pekerja di Yogyakarta harus memiliki pendapatan Rp16 juta untuk membangun rumah sebesar 60 meter persegi. (*)

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB