yogyakarta

Warga Jalan Kusumanegara Meradang, Saluran Irigasi Dekat Rumah Berubah Jadi 'Sarang Sampah'

Senin, 28 Oktober 2024 | 21:32 WIB
Saluran irigasi di Jalan Kusumanegara Banguntapan Bantul yang dipenuhi sampah



Krjogja.com - BANTUL - Warga di Jalan Kusumanegara, Banguntapan Bantul meradang karena saluran irigasi yang berada di kawasan pemukiman berubah menjadi sarang sampah. Tak tahu siapa yang membuang, warga kini harus merasakan aroma tak sedap dan ancaman penyakit akibat sampah yang menumpuk di saluran air tersebut.

Cornelia Prilliananda, salah satu warga setempat mengungkap, sampah mulai menumpuk di saluran air irigasi itu sejak bulan Mei lalu. Ia dan warga lain tak tahu dari mana sampah-sampah tersebut berasal, dan akhirnya hanya terkena getahnya.

"Rumah saya dekat sekali dengan sungai saluran irigasi dan penuh sekali sampah sekarang ini. Kami tidak tahu dari mana sampah-sampah ini berasal. Kami terdampak bau tidak sedap juga lalat dan kecoa. Ya kesehatan kami terdampak," ungkapnya ketika berbicara dengan KRjogja.com, Senin (28/10/2024).

Cornelia mengaku sudah melaporkan hal tersebut pada instansi terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Bantul, Dinas Lingkungan Hidup dan Bidang Irigasi untuk menangani. Namun ia kemudian hanya di pingpong tak jelas penyelesaiannya sampai sekarang.

"Saya malah disuruh ngoyak-oyak pihak kelurahan untuk menyediakan tempat pembuangan sampahnya. Saya jelas menolak karena bukan kewenangan saya sebagai warga untuk melakukan hal itu. Sampai sekarang belum ada action dari pihak dinas manapun untuk membersihkan saluran irigasi itu karena belum ada tempat untuk membuang sampah," keluhnya.

Warga sekitar yang tinggal di dekat saluran tersebut kini terancam karena lokasi tinggal tidak sehat. Selain lalat, kecoa dan bau tak sedap, warga kini menghadapi ancaman penyakit terlebih karena pergantian musim ke penghujan.

Tercatat ada 8 hingga 10 kepala keluarga yang terdampak sampah saluran irigasi tersebut. Jika penghujan tiba dan banjir, lebih banyak keluarga yang terdampak terlebih yang memiliki anak-anak kecil.

"Kami berharap segera ada langkah untuk mengatasi masalah ini. Kami tidak membuang sampah di situ, kami bahkan bayar Rp 50 ribu perbulan untuk mengangkut sampah rumah tangga kami, tapi justru di dekat rumah ada sampah yang menimbulkan masalah tidak tahu dari mana asalnya. Harapannya segera ada langkah dari instanti terkait," pungkasnya. (Fxh)

 

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB