yogyakarta

Pentas Wayang Orang ‘Sumantri Sang Senopati’ Libatkan 3 Generasi

Jumat, 8 November 2024 | 19:30 WIB
Pendukung proses latihan Wayang Orang ‘Sumantri Sang Senopati’. KR-Khocil Birawa

 

PEMENTASAN Kangen Wayang Orang (WO) Panggung 3 Generasi menggelar cerita ‘Sumantri Sang Senopati’ bakal digelar di Gedung Laboratorium ISI Yogyakarta, Sewon Bantul, Sabtu (9/11/2024) malam mulai pukul 19.00 WIB, gratis dan terbuka untuk umum. Untuk pemesanan tiket On the Spot (OTS) di Laboratorium Seni ISI Yogyakarta mulai pukul 17:00 WIB.

Pentas Wayang Orang disutradarai oleh Tukiran yang didukung penata musik Gandung Djatmiko, dan pimpinan produksi Pandan P Purwacandra, dimeriahkan bintang tamu Didik Nini Thowok bersama Yati Pesek tersebut, untuk memperingati Hari Pahlawan Nasional, 10 November dan Wayang Dunia serta Wayang Nasional 7 November 2024.

Pentas Wayang Orang didukung 3 Generasi dilaksanakan oleh Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan didukung oleh sejumlah sanggar seni dan berbagai pihak.

Panda P Purwacandra, sebagai pimpinan produksi mengungkapkan, pentas Wayang Orang ini, didukung sepenuhnya keluarga Wedhia Flethcer, juga dalam rangka penghormatan Jendral TNI (Purn) Widjojo Soejono yang bertugas sebagai Panglima Komando Wilayah Pertahanan II Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat Dan Timur, serta Operasi di Wilayah Timor Timur. Pangkowilhan II- bermarkas di Yogyakarta. Awal tahun 1978 sampai akhir tahun 1980. Kemudian tahun 1980–1982, menjabat sebagai Kepala Staf Kopkamtib di Jakarta. 

Pentas Wayang Orang ini terlaksana bersama Sanggar Tari Ayodya pimpinan Ir HR Hennry Poerwanto MM MKom, Wayang Orang Tresna Budaya pimpinan Yati Pesek dan Paguyuban Wayang Bocah Kusuma Indria pimpinan Prof dr H Harsono SpS (K), juga didukung oleh Didik Nini Thowok Entertainment, Sanggar Karawitan Cetha Laras, Sanggar Tari Suryo Kencono, Sanggar Tari Kusuma Aji Klaten, PLT Bagong Kussudiarjo, Pondok Seni Wayang Ukur, Wayang Orang Tjipta Boedjaja, dan Kairos Multijaya, sebagai bentuk pelestarian budaya dan pendidikan.

“Pentas Wayang Orang berdurasi sekitar 2 jam lebih ini, dikemas panggungan yang tata artistik menyesuaikan tuntutan zaman dipadu dengan multimedia atau visual art,” papar Pandan.
Dikatakan Panda, lakon ‘Sumantri Sang Senopati’ dipilih karena mengkisahkan sisi kepahlawanan Sumantri yang dibekali kemampuan olah batin dan sakti telah berhasil mengendalikan keempat sifat manusia dalam dirinya yaitu Amarah, Supiyah, Aluamah, dan Mutmainah.

Setelah dirasa cukup membekali ilmu lahir batin kepada Sumantri, Resi Swandagni, menambah dengan memberikan pusaka sakti Cakra Baskara, serta mengizinkan Sumantri pergi untuk mengabdi ke Kerajaan Mahespati, yang dipimpin oleh Prabu Arjuna Sasrabahu. Sumantri diterima mengabdi. Prabu Arjuna Sasrabahu, jatuh cinta pada Dewi Citrawati dari Kerajaan Magada, sebelum Dewi Citrawati diboyong ke Mahespati, Prabu Arjuna Sasrabahu ingin menyiapkan taman untuk kelak bercengkrama dengan Dewi Citrawati. Sebagai bentuk pendadaran pada prajurit yang baru.

Sumantri disuruh untuk memindahkan Taman Sri Wedari yang berada di Kahyangan Nguntarasegara, untuk dipindahkan ke Mahespati. Sumantri menyanggupi, tugas yang amat berat itu.  “Pentas Kangen Wayang Orang 3 Generasi ini, menampilkan pendukung yang berusia 4-15 tahun, 16-50 tahun, dan 51-75 tahun,”  pungkas Pandan. (Khocil Birawa)

Tags

Terkini