yogyakarta

Kumpulan Cerpen 'Wasiat Batu' Karya Jayadi KK, Angkat Mitos Jawa, Meruang dan Mewaktu

Selasa, 8 April 2025 | 19:05 WIB
Jayadi Kasto Kastari dengan karyanya. ( Foto - Istimewa)

 

Krjogja.com Jakarta Kumpulan Cerpen bertajuk 'Wasiat Batu dan Risalah Pohon Duka' karya Jayadi Kasto Kastari diterbitkan Interlude. "Buku Kumpulan Cerpen ini dengan cover istimewa karya alm Ki Prof Dr Amri Yahya. Cover dari lukisan berjudul 'Lebak-lebak 02' dibuat tahun 2002," ujar Sukandar/Cak Kandar, Direktur Penerbit Interlude di Kalitirto, Sleman, Senin (07/04/2025).

Menurut Cak Kandar, kenapa disebut istimewa? Selama ini menerbitkan cerpen atau karya fiksi, belum pernah sekalipun menggunakan karya lukisan surealis, rata-rata karya realis. "Ini cover istimewa, apalagi karya-karya Prof Amri Yahya sekarang sangat sulit ditemukan. Kenapa? Setelah Galeri Amri Yahya, terbakar. Praktis koleksi lukisan banyak tidak terselamatkan lagi," ucapnya.

Jayadi Kasto Kastari membenarkan, ini lukisan memang istimewa. Bahkan saat lukisan dibuat untuk dirinya, tahun 2002 Prof Amri Yahya berpesan. "Lukisan ini saya buat khusus untuk Mas Jayadi. Suatu saat, siapa tahu membuat buku, lukisan ini bisa untuk covernya. Saat ini, pesan Prof Amri Yahya sudah saya terealisasikan," tuturnya.

Baca Juga: Luasan Panen di DIY Turun, Produksi Beras Capai 257,22 Ribu Ton Pada 2024

Kumpulan Cerpen 'Wasiat Batu dan Risalah Pohon Duka' menghimpun 22 judul cerpen karya tahun 1987 - 2024. Beberapa cerpen dimuat/diterbitkan di Minggu Ini - Suara Merdeka, Harian Berita Nasional (Bernas), SKH Kedaulatan Rakyat, Basabasi.co, buku 'Perempuan Bermulut Api', 'Mider ing Rat' terbitan Balai Bahasa DIY serta buku 'Bunga-bunga Kamboja Berguguran di Pesta' terbitan Teras Budaya Jakarta.

'Wasiat Batu' mengangkat konflik sosial, mitos-mitos Jawa serta kearifan lokal. Mitos Jawa yang meruang dan mewaktu, sadar ruang dan sadar waktu, sesuai konteks, setting cerita dan peristiwanya," ujarnya. Cerpen membidik tentang tanah warisan, petuah leluhur, jalan kampung, utang-piutang, bunuh diri, penambang batu gunung, kupu-kupu, makam desa, kematian, ranjang, sumur tua, pohon keramat, rumah tua.

Sedangkan Sastrawan Joni Ariadinata berkomentar, rata-rata cerpen yang ditulis Jayadi KK memiliki karakter kesederhanaan bertutur dengan teknik sangat realis. "Tema-tema yang diangkat berisi hal remeh, kecil yang biasa terlewatkan penulis kekinian. Cerpen karya Jayadi KK sepertinya sangat sederhana, tetapi tidak sederhana. Sepertinya sangat gampang, tetapi tidak gampang. Cerpen bersahaja yang reflektif dan mencerahkan. Nah itu menjadi daya tarik tersendiri kumpulan cerpen Wasiat Batu ini." katanya.

Baca Juga: TRIBHATA Banyumas Tolak Gelar Usulan Pahlawan Untuk Idrus Al Jufri, dan Kecam Propaganda Rizieq Shihab

Ditambahkan Jayadi KK, sebelumnya cerpen-cerpennya telah dibukukan dalam bunga rampai, antara lain 'Wasiat' (terhimpun Perempuan Bermulut Api), 'Selasa Wage' (Mider Ing Rat) kedua buku diterbitkan Balai Bahasa DIY, 'Mengejar 5 Bayangan' (Teras Budaya Jakarta) dan 'Perempuan Bersayap Kabut' (terhimpun dalam buku Perempuan, Bisnis dan Malam, 10 Penulis Indonesia, Malaysia dan Timor Leste). (*).

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB